Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Balas Perlakuan Biden 4 Tahun Lalu, Setop Akses Informasi Rahasia

Kompas.com - 08/02/2025, 15:57 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencabut izin keamanan mantan Presiden Joe Biden, menghentikan aksesnya terhadap informasi intelijen.

Keputusan ini diumumkan Trump pada Jumat (7/2/2025) melalui unggahan di media sosialnya, Truth Social.

“Joe Biden tidak perlu menerima akses ke informasi rahasia,” tulis Trump.

Baca juga: Trump Sanksi ICC karena Selidiki Kejahatan Perang AS dan Israel

“Oleh karena itu, kami segera mencabut Izin Keamanan Joe Biden, dan menghentikan penyampaian informasi intelijen hariannya,” lanjutnya, dikutip dari NBC News.

Hingga saat ini, Biden belum memberikan tanggapan atas kebijakan tersebut.

Balas perlakuan Biden

Kombinasi foto mantan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri), dan presiden Donald Trump (kanan). Trump dan Biden kembali berhadapan di debat capres AS 2024.AFP/ROBYN BECK, SAUL LOEB Kombinasi foto mantan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri), dan presiden Donald Trump (kanan). Trump dan Biden kembali berhadapan di debat capres AS 2024.
Pencabutan izin keamanan terhadap mantan presiden ini pernah diterapkan Biden untuk Trump pada 2021.

Saat itu, Biden menilai Trump tidak seharusnya menerima informasi intelijen setelah meninggalkan Gedung Putih, terutama usai peristiwa penyerbuan Capitol Hill pada 6 Januari 2021.

“Saya rasa dia tidak perlu mendapatkan info intelijen. Apa gunanya memberinya info intelijen?” kata Biden dalam wawancara dengan CBS News pada 2021.

“Apa dampaknya, selain fakta bahwa dia mungkin terpeleset dan mengatakan sesuatu?” tambahnya.

Trump mengacu pada keputusan tersebut dalam pembelaannya atas pencabutan izin keamanan Biden.

“Dia membuat preseden ini pada 2021, ketika dia memerintahkan Komunitas Intelijen (IC) untuk menghentikan akses informasi Keamanan Nasional bagi Presiden ke-45 Amerika Serikat (SAYA!), sebuah kebiasaan yang diberikan kepada mantan-mantan Presiden,” kata Trump, dikutip dari Antara.

Baca juga: Dari 10.000 Staf USAID di Seluruh Dunia, Trump Hanya Pertahankan 294

Kontroversi dokumen rahasia

Ilustrasi.Thinkstock Ilustrasi.
Keputusan Trump juga dikaitkan dengan laporan terbaru terkait kondisi Biden dalam menangani dokumen rahasia.

Jaksa khusus Robert Hur menyusun laporan yang menyoroti kondisi ingatan Biden saat ini.

“Kami juga mempertimbangkan bahwa di persidangan, Tuan Biden kemungkinan akan menghadap juri, seperti yang kami lakukan selama wawancara, sebagai pria tua yang simpatik, bermaksud baik, dan memiliki ingatan buruk,” tulis laporan itu.

Trump sendiri pernah terlibat kasus penanganan dokumen rahasia. Pada Juni 2023, ia didakwa dalam kasus penyalahgunaan dokumen setelah lengser dari jabatan.

Namun, hakim yang ditunjuk Trump menolak kasus tersebut. Upaya banding yang diajukan Departemen Kehakiman AS di era Biden kemudian dibatalkan oleh pemerintahan Trump setelah ia kembali menjabat.

Pencabutan izin keamanan bagi mantan presiden bukan hal lazim di AS. Umumnya, mantan pemimpin negara masih dapat mengakses informasi intelijen jika diminta memberikan masukan terkait kebijakan saat menjabat.

Bulan lalu, Trump juga mencabut izin keamanan bagi 50 mantan pejabat intelijen, langkah yang dinilai belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: 40.000 PNS di AS Resign Massal Sesuai Perintah Trump, Termasuk CIA

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau