Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Awal Ramadhan 2025 di Indonesia Dahului Negara ASEAN Lainnya

Kompas.com - 01/03/2025, 15:42 WIB
Aditya Jaya Iswara,
Inas Rifqia Lainufar

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menetapkan awal Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Keputusan ini membuat Indonesia memulai ibadah puasa lebih awal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Kamboja yang baru menetapkan awal Ramadhan pada Minggu, 2 Maret 2025.

Penetapan ini diumumkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, setelah sidang isbat yang digelar pada Jumat (28/2/2025).

Baca juga: Di Tengah Reruntuhan, Rakyat Palestina di Gaza Sambut Ramadhan

“Hasil pemantauan menunjukkan hilal telah terlihat di beberapa titik di Indonesia, termasuk di Provinsi Aceh. Dengan demikian, 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025,” kata Nasaruddin dalam konferensi pers.

Perbedaan dengan negara tetangga

Dikutip dari Channel News Asia, Jumat (28/2/2025), posisi bulan saat matahari terbenam pada 28 Februari 2025 berada pada jarak sudut 5,1 derajat dengan ketinggian 4,3 derajat.

Berdasarkan kriteria imkanur rukyah yang digunakan oleh negara-negara anggota MABIMS (Brunei, Malaysia, Indonesia, dan Singapura), hilal harus mencapai ketinggian minimal untuk bisa terlihat.

Di Singapura, Mufti Dr Nazirudin Mohd Nasir menyampaikan bahwa hilal tidak terlihat, sehingga negara tersebut menetapkan awal Ramadhan pada 2 Maret 2025.

“Saya dengan bangga mengumumkan bahwa hari pertama bulan Ramadhan jatuh pada Minggu, 2 Maret 2025,” ujar Nazirudin dalam video yang diunggah di akun media sosial Dewan Keagamaan Singapura (MUIS).

Baca juga: Selama Ramadhan 2025, Israel Akan Batasi Pengunjung Masjid Al-Aqsa

Hal serupa juga terjadi di Thailand. Sheikhul Islam Thailand, Arun Boonchom, menyebutkan bahwa pengamatan hilal di beberapa lokasi tidak membuahkan hasil.

Dengan demikian, Thailand bersama Malaysia dan Kamboja juga menetapkan awal puasa pada 2 Maret 2025.

Faktor penentu perbedaan

Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa perbedaan ini disebabkan oleh variasi sudut elongasi dan ketinggian hilal di masing-masing negara.

“Meskipun negara-negara ini berdekatan secara geografis, posisi hilal bisa berbeda, sehingga hasil pengamatan juga tidak selalu sama,” ungkapnya.

Dengan adanya perbedaan ini, umat Muslim di berbagai negara diimbau untuk mengikuti keputusan otoritas keagamaan masing-masing dalam menetapkan awal Ramadhan.

Baca juga: Awal Ramadhan 2025 di Arab Saudi Belum Ditentukan, Antara 1-2 Maret

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang


Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau