Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Kenegaraan Trump Tegang Usai Hina Biden, Demokrat Marah

Kompas.com - 05/03/2025, 18:45 WIB
Albertus Adit,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung Capitol pada Selasa (4/3/2025) malam waktu setempat atau Rabu (5/3/2025) pagi waktu Indonesia.

Pidato tersebut berlangsung dalam suasana yang penuh ketegangan, terutama setelah Trump menyebut pendahulunya, Joe Biden, sebagai "presiden terburuk dalam sejarah".

Pernyataan itu langsung memicu reaksi keras dari anggota Partai Demokrat yang hadir. Beberapa dari mereka mengecam pernyataan Trump sebagai kebohongan.

Baca juga: Tepuk Tangan Riuh dan Yel-yel Awali Pidato Kenegaraan Pertama Trump

Bahkan, anggota kongres Demokrat dari Texas, Al Green, berdiri dan berteriak kepada presiden, "Anda tidak memiliki mandat."

Tindakan Green memicu sorakan dari anggota Partai Republik yang berusaha membungkamnya dengan menyanyikan lagu patriotik.

Namun, Green tetap pada pendiriannya dan akhirnya dikawal keluar dari ruang sidang di tengah cemoohan dari lawan politiknya.

Tidak hanya itu, beberapa anggota Demokrat memilih meninggalkan ruangan sebelum Trump mulai berbicara.

Anggota DPR asal Texas, Jasmine Crockett, bahkan melepas jaketnya untuk menunjukkan kaus bertuliskan "Resist" di bagian belakang sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintahan Trump.

Baca juga: Ejek Trump Saat Pidato Kenegaraan, Pejabat Demokrat Diusir dari Kongres

Di ruang sidang, solidaritas terhadap Ukraina juga terlihat jelas. Banyak anggota parlemen mengenakan syal, dasi bergaris, atau pita dengan warna kuning dan biru, simbol dukungan untuk Ukraina yang mereka anggap telah dikhianati oleh pemerintahan Trump.

Protes ini muncul setelah Trump memerintahkan penghentian sementara bantuan militer Amerika ke Kyiv.

Pidato kenegaraan ini sangat kontras dengan pidato serupa yang disampaikan Joe Biden pada Maret 2022, hanya lima hari setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Saat itu, Kongres menunjukkan persatuan lintas partai dalam mendukung Ukraina. Namun, dalam pidato Trump kali ini, perpecahan terlihat jelas di antara anggota parlemen.

Selain dukungan untuk Ukraina, sejumlah anggota Demokrat juga mengenakan pakaian merah muda sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Trump yang dinilai merugikan hak-hak perempuan.

Ketegangan ini mencerminkan semakin tajamnya perbedaan politik di Washington, di tengah gerakan "America First" yang kembali menjadi sorotan utama dalam pemerintahan Trump.

Baca juga: Pidato Kenegaraan Pertama Trump, Klaim AS Alami Kebangkitan Besar

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau