NAPLES, KOMPAS.com - Dalam penggalian makam yang berlangsung di Pompeii, Italia, dua patung seukuran manusia yang langka ditemukan, menggambarkan seorang pria dan perempuan berpakaian toga.
Penemuan ini memberikan gambaran mengenai peran penting pendeta perempuan di kota kuno yang hancur akibat letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi itu.
Patung-patung tersebut ditemukan di luar gerbang Porto Sarno, di kawasan pemakaman yang telah lama terkubur di bawah abu vulkanik.
Baca juga: Penggalian Pompeii Temukan Ruang Biru yang Diyakini Kuil Kuno
Satu hal yang menarik perhatian adalah perbedaan ukuran antara kedua patung. Patung perempuan sedikit lebih tinggi dari patung pria di sampingnya.
Patung perempuan tersebut mengenakan perhiasan mewah, termasuk anting-anting, gelang, cincin, dan kalung dengan liontin bulan sabit yang melambangkan kultus Ceres, dewi kesuburan, pertanian, dan keibuan.
"Lunula, atau liontin bulan sabit, dikenakan oleh pendeta perempuan untuk melindungi mereka dari kekuatan jahat sepanjang hidup mereka, mulai dari kelahiran hingga pernikahan," ujar makalah penelitian yang dipublikasikan secara daring mengenai penemuan tersebut.
Tunik perempuan itu juga dilengkapi dengan jubah dan memegang gulungan papirus serta daun salam, yang sering digunakan dalam ritual keagamaan untuk membersihkan dan memberkati tempat-tempat ibadah.
Gabriel Zuchtriegel, Direktur Taman Arkeologi Pompeii, menjelaskan bahwa perhiasan yang dikenakan oleh perempuan tersebut menunjukkan status sosialnya yang lebih tinggi daripada pria di sampingnya. "Ini bisa berarti bahwa wanita tersebut tidak menikah, sedangkan pria itu mungkin seorang pendeta atau bahkan putra dari wanita itu," ujarnya.
Kota Pompeii, yang terkubur di bawah abu dan kaca vulkanik akibat letusan Gunung Vesuvius, telah menjadi obyek penggalian arkeologis sejak abad ke-18. Proyek penggalian besar ini masih berlangsung hingga kini, dengan fokus pada area di luar tembok kota.
Baca juga: Lukisan Baru Ditemukan di Kota Kuno Pompeii
Penggalian terkini yang disebut Proyek Penelitian Investigasi Arkeologi Kematian di Pompeii, dimulai pada Juli 2024 dan dipimpin oleh arkeolog Spanyol Llorenç Alapont.
Penemuan ini merupakan bagian dari usaha memperluas penelitian di luar tembok Pompeii, dan telah melibatkan kolaborasi dengan Universitas Valencia.
Penemuan sebelumnya di area yang sama termasuk sisa-sisa mumi, dan patung-patung tersebut ditemukan di pekuburan Porta Sarno, yang juga dikenal sebagai tempat peristirahatan bagi Marcus Venerius Secundio, budak publik yang menjabat sebagai penjaga Kuil Venus.
Menurut Alapont, patung-patung tersebut diperkirakan berasal dari periode Republik Akhir, sekitar tahun 133 hingga 31 SM, dan merupakan temuan yang sangat langka di Italia Selatan.
"Patung-patung ini memberikan bukti baru mengenai pentingnya pemujaan terhadap Ceres di Pompeii," ujar Alapont.
Kini, kedua patung tersebut telah dipindahkan ke Palestra Grande, ruang terbuka terbesar di Pompeii, untuk diperbaiki dan dipamerkan dalam pameran "Menjadi Perempuan di Pompeii Kuno," yang akan dibuka pada 16 April 2025.
Baca juga: Ini Wujud Temuan Pabrik Roti Penjara di Pompeii Italia
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini