WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi kasus pertama infeksi parasit pemakan daging (flesh-eating parasite) pada manusia di negara tersebut.
Laporan ini disampaikan oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS) pada awal pekan, sebagaimana dilansir ABC News, Rabu (27/8/2025).
Pasien berasal dari Negara Bagian Maryland dan baru saja kembali dari perjalanan ke El Salvador.
Baca juga: Singapura Resmi Izinkan Konsumsi 16 Spesies Serangga, Termasuk Kepompong Ulat Sutra
Menurut keterangan juru bicara HHS, pasien terinfeksi New World Screwworm (NWS), atau cacing ulir Dunia Baru, sejenis parasit yang dikenal memakan jaringan hidup inangnya.
Kasus ini muncul di tengah wabah NWS yang tengah menyerang populasi ternak di Meksiko serta sejumlah negara di kawasan Amerika Tengah.
NWS merupakan lalat parasit yang dapat menyebabkan myiasis, yaitu infeksi larva atau belatung pada tubuh inang, baik hewan maupun manusia.
Lori Ferrins, profesor madya ilmu farmasi di Northeastern University, menjelaskan bahwa lalat ini bertelur pada luka terbuka.
“New World Screwworm dinamai demikian karena mereka kecil dan, ketika mendarat di luka, akan masuk dan benar-benar memakan jaringan,” ujar Ferrins.
Dalam sekali bertelur, lalat betina dapat meletakkan 200 hingga 300 butir telur pada luka terbuka. Setelah menetas, belatung akan menggali lebih dalam ke jaringan tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri dan risiko infeksi serius.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), NWS bukan parasit yang umum ditemukan di wilayah AS.
Parasit ini lebih banyak ditemukan di negara-negara tropis seperti kawasan Karibia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.
Baca juga: Olahan Ulat Akan Resmi Jadi Pilihan Bahan Makanan Aman di Eropa
CDC menyebut infeksi cacing ulir Dunia Baru bisa ditandai dengan luka yang tidak kunjung sembuh, bisul yang semakin memburuk, rasa sakit disertai pendarahan, hingga bau busuk dari luka.
“Larva cacing NWS sangat jahat, dan itulah mengapa diberi nama seperti itu,” kata Shira Doron, Kepala Petugas Pengendalian Infeksi di Tufts Medicine.
Doron menambahkan bahwa belatung bisa ditemukan pada bagian tubuh yang sensitif seperti mata, hidung, atau mulut.
Meski hingga saat ini belum ada obat tunggal untuk menyembuhkan infeksi NWS, penanganan medis dapat dilakukan dengan mengangkat larva dari luka pasien.