MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution menanggapi insiden di SMK Negeri 1 Kutalimbaru yang melibatkan seorang guru honorer berinisial SD dan orangtua siswa berinisial A.
Peristiwa ini terjadi setelah SD melerai perkelahian antara anak A dan siswa lainnya. Bobby berharap agar permasalahan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan atau damai.
"Langkah kalau misalnya dari kita pasti ingin damai, dua-duanya. Harapan kita dari pihak sekolah dan orangtua murid. Ini sama-sama tugas kita untuk mendidik anak sekolah punya cara kita inginnya damai," ujar Bobby usai mengunjungi rumah SD di Kota Binjai, Jumat (31/10/2025).
Baca juga: Guru dan Orangtua di SMK Kutalimbaru Saling Lapor, Bobby: Ini Ancam Dunia Pendidikan
Namun, Bobby menegaskan, jika orangtua siswa tidak ingin berdamai, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan mendampingi SD dalam menghadapi proses hukum.
"Tapi kalau orang tua murid berkeras tidak ingin damai, (berdasarkan) dari cerita sekolah tadi, kita akan mem-back-up penuh guru kita, yang dalam hal ini melerai perkelahian, terus dilaporkan polisi, kita akan back-up penuh," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga menjelaskan, peristiwa ini berawal ketika guru tersebut melerai perkelahian antara dua siswa.
"Kemudian dilerai sama guru ini, dibawa ke ruangan sekolah untuk mediasi," jelasnya kepada Tribun Medan, Kamis (30/10/2025).
Alexander menambahkan, guru tersebut kemudian memanggil kedua orangtua siswa.
Namun, salah satu orangtua siswa berinisial A justru memukul siswa lain yang terlibat dalam perkelahian dengan anaknya, sehingga guru tersebut kembali melerai.
"Salah satu orangtua siswa ini mungkin tidak senang ya, jadi memukul siswa yang satu lagi (yang berkelahi dengan anaknya). Namun tetap dilerai oleh guru tersebut," katanya.
Baca juga: 1.073 Pegawai Pemprov Sumut Terlibat Judi Online, Bobby: Sudah Kami Surati
Menurut Alexander, wali murid tersebut tidak senang dilerai dan menunggu guru itu sampai pulang sekolah.
"Informasi yang saya dapat dari Kacabdis satu terjadi semacam tindakan kekerasan pada guru tersebut. Karena itu, guru ini membuat laporan ke Polsek Kutalimbaru," ujarnya.
Namun, orangtua siswa yang sama juga melaporkan guru tersebut ke Polrestabes Medan.
"Rupanya orangtua siswa yang melakukan kekerasan itu membuat laporan juga ke Polres," tambahnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang