Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Rosi Kompas TV

Mengapa Pemilu 2024 Harus Dikawal?

Kompas.com - 17/01/2024, 12:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PEMILIHAN Umum 2024 tinggal beberapa pekan. Namun, sejumlah dugaan pelanggaran terus bermunculan. Mulai dari soal dugaan politik uang hingga dukungan terbuka aparatur sipil negara (ASN) terhadap salah satu kontestan.

Kecemasan akan adanya beragam pelanggaran dalam Pemilu 2024 memang kencang disuarakan oleh berbagai kalangan.

Kekhawatiran ini berawal dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang melempangkan jalan bagi Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi salah satu kontestan.

Apalagi belakangan terbukti, ada pelanggaran etik yang dilakukan Anwar Usman, mantan Ketua MK yang juga paman Gibran terkait putusan yang menuai kontroversi ini.

Netralitas aparat pemerintahan

Berbagai potensi pelanggaran, kecurangan, penyalahgunaan kewenangan dan kekuasaan dalam Pemilu, khususnya Pilpres mendatang terus jadi perbincangan.

Mobilisasi aparat desa untuk mendukung salah satu kontestan bisa menjadi salah satu indikasi, bahkan bukti terkait kecemasan publik ini. Netralitas aparat dan pejabat pemerintahan juga dipertanyakan.

Video dugaan dukungan dari sejumlah personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Garut bagi Gibran dan foto sejumlah ASN Pemerintah Kota Bekasi yang memamerkan jersei bernomor punggung 2 semakin menguatkan kecemasan publik terkait imparsialitas dan netralitas aparat dan pejabat pemerintahan.

Sikap Presiden Jokowi yang mengkritisi format debat dan terkesan membela salah satu kontestan juga dipertanyakan. Juga semakin menguatkan kecurigaan publik jika orang nomor satu di republik ini mendukung salah satu kontestan.

Apalagi sebelum debat ketiga dilaksanakan, Jokowi melakukan safari politik dengan bertemu Prabowo, Zulkifli Hasan dan Airlangga Hartarto, tiga ketua umum partai politik yang mengusung dan mendukung pasangan Prabowo – Gibran.

Rame–rame awasi Pemilu

Beragam dugaan pelanggaran pemilu yang terus bermunculan, juga kecemasan akan terjadinya kecurangan yang lebih masif dalam Pemilu 2024 memantik atensi publik. Berbagai gerakan untuk mengawal dan mengawasi pemilu pun bermunculan.

Salah satunya adalah gerakan yang dilakukan Koalisi Jaga Suara 2024. Koalisi ini meluncurkan gerakan pemantauan pemilu melalui aplikasi JagaSuara2024. Ini dilakukan guna mengawal suara pemilih pada Pemilu 2024 agar tidak mudah dicurangi.

Gerakan ini diharapkan bisa mengawasi hasil penghitungan suara di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat penyelenggara pemilu dipandang bekerja kurang maksimal.

Karena salah satu potensi pelanggaran terjadi pada tahapan rekapitulasi suara. Manipulasi suara bisa terjadi di tahapan ini.

Selain JagaSuara2024, sebelumnya juga sudah ada aplikasi jagapemilu.com dan www.kecuranganpemilu.com. Aplikasi dan laman khusus ini tak hanya mengawal pemilu saat tahapan rekapitulasi suara, tetapi juga untuk melaporkan dugaan adanya pelanggaran pemilu.

Jaringan Gusdurian juga berinisiatif membentuk gerakan Gardu Pemilu. Gerakan ini dilakukan guna mengawal dan memastikan Pemilu 2024 berjalan jujur, adil dan bermartabat. Mereka akan membuat 69 titik pemantauan yang lokasinya strategis di seluruh wilayah Indonesia.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Kesaksian Pihak Orkes Sidang MPR soal Anggota DPR Joget: Lagunya Gembira
Kesaksian Pihak Orkes Sidang MPR soal Anggota DPR Joget: Lagunya Gembira
Nasional
OTT, KPK Tangkap Gubernur Riau Abdul Wahid
OTT, KPK Tangkap Gubernur Riau Abdul Wahid
Nasional
Jadi Pilot Airbus A400M Pertama, Mayor Riki Sihaloho: Senang dan Bersyukur!
Jadi Pilot Airbus A400M Pertama, Mayor Riki Sihaloho: Senang dan Bersyukur!
Nasional
Materi soal Pekerja Migran Akan Diajarkan di Sekolah Rakyat
Materi soal Pekerja Migran Akan Diajarkan di Sekolah Rakyat
Nasional
Kepala BGN Tegaskan Tak 'Plek' Contoh MBG India: Kita Beda Banget
Kepala BGN Tegaskan Tak "Plek" Contoh MBG India: Kita Beda Banget
Nasional
Penjarahan Rumah Sri Mulyani hingga Sahroni Disebut Sudah Direncanakan
Penjarahan Rumah Sri Mulyani hingga Sahroni Disebut Sudah Direncanakan
Nasional
BGN Akui Keracunan MBG Masih Terjadi, Kebanyakan karena Kualitas Air
BGN Akui Keracunan MBG Masih Terjadi, Kebanyakan karena Kualitas Air
Nasional
Pilot A400M Jalani Latihan Tambahan 30 Hari Usai Mendarat di Lanud Halim
Pilot A400M Jalani Latihan Tambahan 30 Hari Usai Mendarat di Lanud Halim
Nasional
Dugaan Mark Up Whoosh, KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian
Dugaan Mark Up Whoosh, KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian
Nasional
KSPSI Sidak Pabrik Ban Bareng Dasco: Perusahaan Tak Patuh Akan Dipanggil DPR
KSPSI Sidak Pabrik Ban Bareng Dasco: Perusahaan Tak Patuh Akan Dipanggil DPR
Nasional
Dari Langit Eropa ke Indonesia: Perjalanan Panjang Mayor Riki Bawa Pulang Airbus A400M Pertama ke Tanah Air
Dari Langit Eropa ke Indonesia: Perjalanan Panjang Mayor Riki Bawa Pulang Airbus A400M Pertama ke Tanah Air
Nasional
Ini 'Tugas' dari Prabowo untuk Pesawat A400M: Evakuasi hingga Misi Kemanusiaan
Ini "Tugas" dari Prabowo untuk Pesawat A400M: Evakuasi hingga Misi Kemanusiaan
Nasional
KPK Terbitkan Sprindik Baru Kasus Pengadaan Minyak Mentah dan Produk Kilang
KPK Terbitkan Sprindik Baru Kasus Pengadaan Minyak Mentah dan Produk Kilang
Nasional
Dasco Sidak ke Pabrik Ban Michelin karena Endus Pelanggaran PHK
Dasco Sidak ke Pabrik Ban Michelin karena Endus Pelanggaran PHK
Nasional
Menteri PPPA Harap Tak Ada Lagi Domestikasi Perempuan di DPR
Menteri PPPA Harap Tak Ada Lagi Domestikasi Perempuan di DPR
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau