SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Solo meresmikan Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 17 pada Senin (14/7/2025) dengan fasilitas lengkap dan gratis.
Sekolah ini dirancang untuk memberikan dukungan pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
Wali Kota Solo, Respati Ardi, menjelaskan bahwa fasilitas yang disediakan bertujuan untuk membiasakan siswa dengan sistem boarding school atau asrama.
"Tadi anak-anak itu, namanya asrama pertama kali radak takut. Makanya tadi saya sampaikan 3 bulan sekali, per rombel gantian," ungkapnya setelah acara pembukaan.
Baca juga: Sekolah Rakyat Sukabumi Dimulai, Biaya Tiap Siswa Capai Rp 48 Juta per Tahun
Fasilitas yang disediakan juga mencakup tiket hiburan, kunjungan, dan pertunjukan seni di Kota Bengawan.
"Nanti biaya dipakai kita adalah nonton film gratis. Kalau ada konser di Solo, digratiskan khusus untuk anak sekolah rakyat. Lalu yang senang olahraga, di sini ada fasilitas olahraga, ada lapangan-lapangan bagus, boleh di sana juga," tambah Respati.
Sekolah Rakyat tidak hanya merupakan program pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin, tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas terbaik untuk ratusan siswa terpilih.
"Pokoknya sekolah rakyat sekolah istimewa bukan sekolah ecek-ecek gitu. Ini benar-benar nanti kita support full," tegasnya.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan siswa, Pemkot Solo juga akan memberikan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi siswa yang tinggal di rumah yang tidak layak.
Baca juga: Hari Pertama Sekolah Rakyat di Solo, Agus: Berat Melepas Anak, tapi Demi Masa Depan
"Anaknya yang Sekolah Rakyat, orang tuanya rumahnya kurang layak ditambahi program RTLH. Istimewa to, anaknya dibawa disekolah, orang tau rumahnya jelak dibangunke RTLH," jelasnya.
Respati menekankan komitmennya terhadap program pengentasan kemiskinan yang digagas oleh Presiden Prabowo.
"Kita fokus sekali dengan program Pak Presiden Prabowo untuk mengentaskan kemiskinan. Ini langkah paling efektif untuk graduasi kemiskinan," lanjutnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, juga menjelaskan bahwa ada 200 siswa yang mengikuti sekolah dengan sistem boarding school.
Mereka akan menerima fasilitas lengkap, termasuk laptop dan makan gratis, untuk mendukung proses belajar.
"Yang paling pokok adalah bagaimana sekolah rakyat ini berjalan. Jadi, kalau saya lihat tempatnya, tempat tidurnya, pengecekan kesehatan. Itu sudah rapi dan bagus sekali," ujarnya.
Baca juga: 29 Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat di Yogyakarta, Apa Alasannya?
Namun, Luthfi mengingatkan pentingnya evaluasi pelaksanaan Sekolah Rakyat agar dapat memberikan manfaat maksimal.
"Contohnya anak-anak kita ini kalau sudah masuk ke asrama biasane kendalanya itu pengin mulih (ingin pulang). Wong namanya boarding school pisah dengan orang tua enggak gampang," jelasnya.
Dia menambahkan bahwa pendidikan moral dan perilaku di asrama akan menjadi prioritas sebelum pendidikan akademis. "Makanya pelajaran yang paling utama nanti adalah bagaimana pendidikan moral atau perilaku di asrama. Setelah itu baru pendidikan akademis," tutupnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini