SOLO, KOMPAS.com - Suasana haru dan penuh harapan menyelimuti hari pertama pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 17 Solo, Jawa Tengah, Senin (14/7/2025).
Aula utama sekolah dipadati ratusan siswa baru dan orang tua yang datang mengantar anak-anak mereka memulai kehidupan baru sebagai peserta didik di sekolah asrama gratis milik pemerintah.
Sebanyak 200 siswa SRMA 17 Solo hadir dengan membawa tas ransel dan koper berisi perlengkapan pribadi untuk tinggal di asrama sekolah.
Wajah-wajah tegang, haru, dan optimis bercampur menjadi satu, menyambut awal dari tiga tahun perjuangan pendidikan.
Baca juga: Hari Pertama Sekolah Rakyat di Yogyakarta, Siswa Lari 1,6 Km, Dinsos: Standar Cek Kesehatan
Agus, salah satu orang tua siswa, tak kuasa menyembunyikan rasa bangganya. Ia berprofesi sebagai pengrajin satelkok dan tinggal di Kelurahan Tipes, Solo.
Ia mengatakan bahwa program Sekolah Rakyat ini sangat membantunya, terutama karena tidak ada pungutan biaya alias gratis.
“Agak berat melepas anak. Tapi kan nanti kalau bagus juga buat anak itu sendiri. Harapannya, anak menjadi lebih baik di masa depan, terlebih lagi ini gratis,” kata Agus saat ditemui Kompas.com.
Senada, Warsito, warga Nusukan Solo yang sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan, juga merasa bersyukur anaknya diterima sebagai siswa SRMA 17 Solo.
"Ini pertama kali antar anak di asrama. Semoga, anak memiliki rasa tanggung jawab yang lebih, disiplinan dan dapat mencapai cita-citanya," harap Warsito.
Warsito mengaku telah memberi wejangan kepada anaknya agar taat terhadap seluruh aturan sekolah yang berada di Jalan Tentara Pelajar, Kecamatan Jebres, Solo itu.
“Kalau ada peraturan dari sekolah ya harus dipatuhi, dan lakukan hal-hal yang baik, gitu aja,” jelasnya.
Salah satu siswa, Lingar Kalis Jiwangga, menyatakan komitmennya untuk mengikuti aturan sekolah dan bersungguh-sungguh belajar demi masa depan.
“Sangat senang. Bisa jadi mandiri dan bertanggung jawab. Saya berharap bisa mengejar cita-cita,” ujarnya.
Sebelum memulai kegiatan belajar, seluruh siswa juga menjalani cek kesehatan gratis yang dilakukan secara bergiliran.
Muhammad Yovan, siswa SRMA 17 Solo asal Joyotakan, mengatakan dirinya telah melalui berbagai tahapan pemeriksaan kesehatan sejak pagi.