YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, bakal mengundang seluruh kepala dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Jumat (31/10/2025) besok.
Hal itu merupakan tindak lanjut dari temuan dugaan keracunan MBG di beberapa sekolah di Saptosari, Kabupaten Gunungkidul.
Pemanggilan kepala dapur bertujuan untuk mengantisipasi agar hal serupa tidak terjadi di kemudian hari.
“Kami, Jumat akan panggil seluruh kepala dapur (SPPG),” ujar Endah saat ditemui seusai rapat dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (30/10/2025).
Endah menambahkan, dari puluhan siswa yang memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas dan RSUD, sampai saat ini masih ada yang menjalani perawatan.
“Untuk sementara datanya itu dan sudah dirawat dan ditangani, mohon doanya. Masih ada yang dirawat di rumah sakit sampai sekarang,” katanya.
Saat disinggung soal guru yang turut menjadi dugaan korban keracunan, Endah mengatakan bahwa guru yang mengalami gejala keracunan itu diminta untuk mencicipi MBG.
“Iya, karena diminta untuk mencicipi, maka keracunan lebih dulu pada jam 2, baru anak-anak jam 3 pagi,” kata Endah.
Menurut dia, guru yang mencicipi ini atas arahan dari Badan Gizi Nasional (BGN) RI sehingga dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memberikan menu layaknya siswa.
“Karena memang BGN yang meminta kan pada waktu itu sehingga dapurnya memberikan porsi untuk mencicipi dan mereka juga keracunan,” katanya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mencatat ratusan siswa mengalami gejala mual, pusing, dan diare setelah mengonsumsi menu MBG pada Selasa (28/10/2025).
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menjelaskan, sebagian besar siswa sudah mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan.
"Yang ke RSUD Saptosari ada 18 dan di Puskesmas ada 34, sudah tertangani semua. Masih dalam pantauan tim gerak cepat," kata Ismono saat ditemui di SPPG Planjan, Saptosari, Rabu (29/10/2025).
Ismono menambahkan, tidak semua siswa sempat tercatat di fasilitas kesehatan karena beberapa sudah mendapatkan perawatan di rumah.
Pihak Dinas Kesehatan telah mengambil sampel menu MBG untuk pengujian di laboratorium guna memastikan penyebab gejala.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih meminta seluruh SPPG memperbaiki pelayanan agar kejadian serupa tidak terulang.
"Ini bahan evaluasi. Intinya kami tetap mendukung program pemerintah pusat," ujar Endah.
Masyarakat diimbau untuk segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala serupa.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang