Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Lumajang Pertimbangkan Budaya Lokal Masuk dalam Pertunjukan Sound Horeg

Kompas.com - 13/08/2025, 19:22 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Bupati Lumajang Indah Amperawati tengah menyusun aturan untuk mengatur pertunjukan sound horeg.

Saat ini, Indah juga tengah mempertimbangkan untuk memasukkan budaya asli Lumajang ke dalam bagian pertunjukan sound horeg.

Budaya lokal yang dimaksud beragam. Mulai dari tari khas Lumajang seperti Tari Topeng Kaliwungu atau kesenian lainnya sepeti Jaran Kencak.

Baca juga: Pemprov Jatim Terbitkan SE Atur Sound Horeg, Pengusaha Tetap Banjir Order untuk Karnaval

Selain kesenian, budaya lokal juga bisa berupa pakaian khas Lumajang yang bisa digunakan oleh peserta sound horeg.

Keberadaan budaya lokal, kata Indah, akan dibahas dalam rapat bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Lumajang membahas aturan pertunjukan sound horeg di Lumajang.

"Ada usulan yang itu mengangkat budaya lokal, dan itu cukup bagus, nanti akan kami bahas dalam rapat bersama Kapolres dan Dandim," kata Indah di Lumajang, Rabu (13/8/2025).

Baca juga: Sebut Level Kebisingan yang Ditetapkan Pemprov Jatim Cukup, Pengusaha Sound Horeg: Kami Tak sampai 120 Desibel

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Polda Jawa Timur dan Pangdam V Brawijaya telah meneken surat edaran bersama tentang penggunaan sound sistem atau pengeras suara.

Ada beberapa poin yang diatur dalam surat edaran tersebut. Antara lain, tingkat kebisingan untuk kegiatan karnaval yang menggunakan sound system dibatasi 85 desibel.

Sedangkan, penggunaan sound system statis atau diam di tempat terbuka maupun tertutup diperbolehkan mencapai 120 desibel.

Indah mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyusun aturan yang sama di tingkat kabupaten yang akan menerjemahkan aturan provinsi secara lebih teknis.

"Hari ini saya akan ketemu Kapolres dan Dandim dan akan menandatangani aturan yang kita susun," kata Indah.

Indah menjelaskan, salah satu poin yang akan diatur oleh pemerintah daerah selain desibel adalah penggunaan kostum yang tidak boleh terbuka.

"Termasuk pakaian atau kostum juga nanti akan kita atur agar tidak terlalu terbuka," pungkasnya.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Polisi Pastikan Kondisi Mental Pelaku Mutilasi Kekasih yang Jenazahnya Ditemukan di Mojokerto
Polisi Pastikan Kondisi Mental Pelaku Mutilasi Kekasih yang Jenazahnya Ditemukan di Mojokerto
Surabaya
Temuan Pungli Urus KK di Surabaya, Eri Cahyadi Minta Camat Ingatkan RT/RW: Jangan Minta Uang!
Temuan Pungli Urus KK di Surabaya, Eri Cahyadi Minta Camat Ingatkan RT/RW: Jangan Minta Uang!
Surabaya
Polisi Tangkap 14 Tersangka Baru Perusakan dan Penjarahan Kantor DPRD Blitar
Polisi Tangkap 14 Tersangka Baru Perusakan dan Penjarahan Kantor DPRD Blitar
Surabaya
Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim di Bangkalan Masih Digunakan, tapi Pemakaiannya Terbatas
Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim di Bangkalan Masih Digunakan, tapi Pemakaiannya Terbatas
Surabaya
2 Minimarket di Tuban Dirampok, Brankas Isi Uang Tunai Dikuras Habis
2 Minimarket di Tuban Dirampok, Brankas Isi Uang Tunai Dikuras Habis
Surabaya
Eri Cahyadi Sidak Kelurahan Kebraon Setelah Warga Lapor Alami Pungli
Eri Cahyadi Sidak Kelurahan Kebraon Setelah Warga Lapor Alami Pungli
Surabaya
Kepergok Mesum dalam Mobil di Halaman Masjid, Sepasang Remaja Berseragam SMA Diamankan Satpol PP Madiun
Kepergok Mesum dalam Mobil di Halaman Masjid, Sepasang Remaja Berseragam SMA Diamankan Satpol PP Madiun
Surabaya
Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Surabaya
Kades di Lumajang 'Mengamuk' dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Kades di Lumajang "Mengamuk" dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Surabaya
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Surabaya
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Surabaya
Grafiti Provokatif 'Police Killed People' Muncul di Kota Pasuruan
Grafiti Provokatif "Police Killed People" Muncul di Kota Pasuruan
Surabaya
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Surabaya
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Surabaya
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau