KOMPAS.com – Sebuah video memperlihatkan sekelompok pelajar di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, nekat menyeberangi arus sungai deras tanpa jembatan. Rekaman berdurasi 37 detik itu viral di media sosial dan menuai keprihatinan publik.
Dalam video tersebut, tampak sejumlah siswa berseragam SD dan SMP berpegangan satu sama lain sambil bertumpu pada seutas tali untuk menyeberang. Mereka melintasi Sungai Surian yang menjadi jalur penghubung antara Kampung Cegog dan Kampung Aer Jeruk, Desa Rancapinang, pada Rabu (22/10/2025).
Camat Cimanggu, Encun Sunayah, menjelaskan bahwa kejadian itu dipicu oleh meluapnya Sungai Surian akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Derasnya arus menyebabkan jembatan sementara yang biasa digunakan warga hanyut.
“Kalau biasanya sungai itu dangkal dan bisa dilalui, cuma waktu itu datang air bandang. Jembatan sementaranya hanyut,” ujar Encun saat dihubungi, Jumat (24/10/2025).
Baca juga: Dua Jembatan Warga di Utan Kayu Selatan Ambruk, Diduga akibat Turap Retak
Menurutnya, sebelumnya di lokasi itu terdapat jembatan gantung yang kini tengah diperbaiki untuk dijadikan jembatan permanen. Sambil menunggu proses pembangunan selesai, warga memanfaatkan jembatan kayu sementara.
“Sebetulnya jembatan gantung itu sedang dipermanenkan. Tapi karena hujan deras dan air bandang datang, jembatan sementaranya hanyut,” katanya.
Encun menuturkan, peristiwa anak-anak menyeberangi sungai itu terjadi pada siang hari saat mereka pulang sekolah. Setelah kejadian tersebut, pihak kecamatan segera mengambil langkah darurat agar warga tidak perlu lagi mempertaruhkan keselamatan.
“Sekarang sudah dipasang papan di atas jembatan permanen yang belum dicor, jadi bisa dilewati dulu sama pejalan kaki,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pembangunan jembatan permanen saat ini sudah hampir rampung dan tinggal menunggu tahap pengecoran bagian atas.
“Tinggal bagian atasnya saja, tinggal dicor untuk penyelesaiannya. Walaupun belum selesai, tapi sudah bisa dilalui oleh warga dan anak-anak sekolah,” ujarnya.
Encun memastikan, hanyutnya jembatan sementara ini merupakan kejadian pertama di wilayahnya akibat curah hujan yang sangat tinggi.
Baca juga: Puan Sambut Baik Pembentukan Ditjen Pesantren, Sebut Santri Jembatan Nilai dan Kemajuan
“Biasanya airnya tenang, malah bisa dilewati mobil. Tapi kemarin karena banjir datang, ya itu yang bikin hanyut,” kata dia.
Sungai Surian, lanjutnya, merupakan jalur penting bagi warga Kampung Cegog menuju Aer Jeruk, termasuk bagi para pelajar dan warga yang hendak ke pasar.
“Masyarakat dari Cegog kalau ke sekolah atau pasar memang harus lewat situ,” tutup Encun.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang