Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampus di Inggris Alami Penurunan Mahasiswa Baru hingga PHK Karyawan

Kompas.com - 19/03/2025, 15:13 WIB
Yovie Given Nata Widjaja,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sektor pendidikan tinggi di Inggris tengah menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Lebih dari 80 universitas di seluruh Inggris saat ini sedang melakukan restrukturisasi atau berencana mengurangi jumlah staf mereka.

University and College Union (UCU) melaporkan setidaknya 5.361 pekerjaan terancam, dan memperkirakan 5.000 posisi lainnya juga berisiko hilang. Angka ini diprediksi bisa meningkat hingga lebih dari 10.000 PHK, menjadikannya salah satu masa tersulit yang pernah dihadapi sektor pendidikan tinggi Inggris.

Baca juga: UI Kampus Terbaik Nomor 4 Asia Tenggara Versi EduRank 2025

Terjadi karena isu dalam dan luar negeri

Krisis ini tidak terjadi dalam semalam. Sejak beberapa tahun terakhir, universitas-universitas Inggris telah menghadapi berbagai tantangan yang semakin memburuk.

Pertama, biaya kuliah bagi mahasiswa dalam negeri telah dibekukan pada angka £9.250 (Rp 196.172.150) per tahun sejak 2017, meskipun inflasi terus naik. Meskipun akan ada kenaikan 3 persen untuk tahun akademik September mendatang , kenaikan ini jauh dari cukup untuk mengimbangi peningkatan biaya operasional sebesar 30 persen yang terjadi selama periode yang sama.

“Harus ada lebih banyak dukungan langsung dari pembayar pajak agar pengajaran dapat kembali ke pengaturan lama, di mana pendanaan pengajaran berasal dari campuran biaya kuliah dan dukungan pembayar pajak," ujar Professor Nicholas Barr dari London School of Economics, dikutip dari CNA, Rabu (12/02/2025).

Baca juga: Sosok Janu, Kuliah di Inggris lewat LPDP, Kini Jadi Pengusaha Sayur di Sleman

Kedua, dan mungkin menjadi yang paling berpengaruh, adalah penurunan drastis jumlah mahasiswa internasional.

Dilansir dari CNA, Data pemerintah menunjukkan bahwa visa studi telah turun lebih dari 30 persen untuk tahun akademik 2024-2025, dengan pendaftaran pascasarjana menurun hingga 40 persen.

Fenomena Ini adalah petaka bagi universitas-universitas yang sangat bergantung pada biaya kuliah lebih tinggi yang dibayarkan oleh mahasiswa internasional. Mahasiswa internasional yang membayar biaya kuliah lebih tinggi merupakan sumber pendapatan penting bagi universitas di Inggris.

Pada 2023, seperempat dari total populasi mahasiswa UK atau lebih dari 750.000 orang berasal dari luar negeri, dengan lebih dari 100.000 mahasiswa datang dari India dan Cina.

Para kritikus mengaitkan penurunan ini dengan retorika anti-imigrasi pemerintah dan pembatasan visa yang diperkenalkan pada Januari 2024 yang membatasi hak kerja mahasiswa asing dan visa bagi keluarga mereka. Kebijakan ini dianggap telah mengurangi daya tarik Inggris sebagai tujuan pendidikan global.

Baca juga: Efisiensi Anggaran, UI Hentikan Langganan Tiga Pangkalan Data Ilmiah

Wacana penghapusan berbagai program studi

Tidak ada contoh yang lebih jelas dari krisis ini daripada Cardiff University, institusi ternama di Wales yang telah mendidik beberapa pemimpin dunia dan pemenang Nobel selama 140 tahun sejarahnya.

Pada Januari lalu, universitas ini mengumumkan rencana untuk memangkas 400 pekerjaan penuh waktu, sekitar 7 persen dari seluruh tenaga kerjanya dan menutup beberapa program studi termasuk sejarah kuno, keperawatan, musik, dan bahasa modern. Saat ini kampus tersebut dilaporkan mengalami defisit operasional sebesar £31 juta (Rp 657.441.800.000) untuk tahun akademik ini.

Salah satu wacana yang paling kontroversial adalah penutupan sekolah keperawatan, yang telah memicu protes berhari-hari dari staf, mahasiswa, dan komunitas kesehatan lokal. Wacana tersebut sempat diumumkan Cardiff yang berupaya mengatasi defisit operasionalnya.

Namun, protes terjadi karena penutupan program keperawatan diajukan di tengah krisis kekurangan staf pada lembaga National Health Service atau program layanan kesehatan masyarakat yang dibiayai oleh publik.

Di seluruh Inggris, berbagai program studi menghadapi ancaman serupa. Universitas Hull berencana menutup program kimia, sementara Universitas Northumbria mempertimbangkan untuk mengakhiri program bisnis dan bahasa. Departemen Musik Cardiff, yang merupakan salah satu dari hanya dua program studi musik akademis di Wales juga terancam hilang.

Baca juga: Cara Lolos Beasiswa S2 Chevening ke Inggris, Tidak Ada Batas Usia

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau