Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengantuk Setelah Makan, Sebab dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 08/02/2025, 12:31 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa mengantuk setelah makan? Jika ya, Anda tidak sendirian. Banyak orang mengalami kondisi ini, yang dikenal sebagai food coma atau dalam istilah medis disebut somnolen pasca-prandial.

Meski kondisi ini umumnya normal, ada beberapa faktor yang jadi penyebab. Selain itu, ada pula cara untuk mengatasinya.

Mengapa kita mengantuk setelah makan?

Mengantuk setelah makan adalah respons alami tubuh terhadap proses pencernaan. Setelah makan, tubuh mengalihkan aliran darah ke sistem pencernaan untuk membantu mencerna makanan.

Akibatnya, pasokan darah ke otak sedikit berkurang, yang dapat menyebabkan hadirnya rasa mengantuk.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Mengantuk Setelah Makan, Pas untuk Pekerja Kantoran

Selain itu, ada teori bahwa kebiasaan ini merupakan warisan dari nenek moyang kita. Pada masa prasejarah, setelah makan adalah waktu yang tepat untuk beristirahat guna menghemat energi.

Penyebab mengantuk setelah makan

Beberapa jenis makanan lebih mungkin menyebabkan rasa kantuk dibandingkan yang lain. Berikut adalah beberapa faktor yang bikin mengantuk:

Makanan tinggi karbohidrat dan gula

Makanan seperti roti putih, nasi putih, pasta, serta kue dan biskuit dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat.

Ilustrasi apa yang harus dihindari oleh penderita gula darah tinggi?Shutterstock/Oleksandra Naumenko Ilustrasi apa yang harus dihindari oleh penderita gula darah tinggi?

Lonjakan ini memicu pelepasan insulin yang membantu mengatur kadar gula darah. Namun, penurunan kadar gula darah yang tiba-tiba setelahnya dapat menyebabkan kelelahan.

Makanan kaya triptofan

Beberapa makanan yang tinggi protein seperti ayam, kalkun, telur, keju, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian mengandung asam amino triptofan.

Baca juga: 12 Bahan Makanan Tinggi Karbohidrat, Alternatif Nasi Putih

Zat ini membantu produksi serotonin di otak yang dapat menyebabkan kantuk, terutama jika dikonsumsi bersama karbohidrat.

Porsi makan yang besar

Makan dalam jumlah besar dapat membuat tubuh bekerja lebih keras untuk mencernanya, yang menyebabkan rasa lesu.

Penelitian menunjukkan bahwa serangga seperti lalat buah lebih cenderung tidur setelah makan besar, menunjukkan bahwa fenomena ini juga dapat terjadi pada manusia.

Makanan tinggi lemak

Menurut ahli gizi Misbah Ameen dari British Dietetic Association, makanan berlemak dapat menyebabkan kantuk lebih besar.

Ilustrasi makanan berlemak. Makanan berlemak seperti aneka gorengan dapat menjadi pemicu kram perut setelah makan selama menjalankan puasa Ramadhan.Shutterstock/vinsensiusagung Ilustrasi makanan berlemak. Makanan berlemak seperti aneka gorengan dapat menjadi pemicu kram perut setelah makan selama menjalankan puasa Ramadhan.

Lemak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga tubuh menghabiskan lebih banyak energi untuk memprosesnya.

Waktu makan dan siklus tidur

Pola tidur yang buruk dapat memperburuk rasa kantuk setelah makan. Kurang tidur mengganggu hormon yang mengatur nafsu makan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau