Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pengakuan Putra Tersangka Percobaan Pembunuhan Trump di Florida

Kompas.com - 16/09/2024, 17:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

FLORIDA, KOMPAS.com - Putra dari pria yang dituduh mencoba membunuh calon Presiden AS Donald Trump di lapangan golfnya di Florida, AS, Minggu (15/9/2024) angkat bicara.

Diketahui, tersangka bernama Ryan Wesley Routh (58), meskipun penegak hukum belum secara resmi menyebutkan namanya.

Namun, sumber yang mengetahui langsung penyelidikan tersebut mengonfirmasi kepada The Guardian bahwa tersangka dalam kasus percobaan pembunuhan itu adalah Ryan Wesley Routh.

Baca juga: AK-47, Tas Ransel, dan Kamera GoPro Ditinggalkan Tersangka untuk Tembak Trump

Putranya, Oran Routh, berulang kali mengatakan bahwa dia tidak dapat segera berbicara dengan ayahnya atau mendapatkan informasi tentang tuduhan terhadapnya, jadi dia tidak ingin berbicara atas namanya.

Namun, dia juga menggambarkan ayahnya sebagai orang yang bersemangat tentang perjuangan Ukraina.

"Ayah saya pergi ke sana dan melihat orang-orang berkelahi dan sekarat," kata Oran Routh selama panggilan telepon singkat ketika ditanya tentang ayahnya.

"Dia mencoba memastikan bahwa keadaan baik-baik saja," ucapnya mengacu pada mantan presiden, yang beberapa hari sebelumnya pada debat presiden tidak menjawab apakah ia ingin Ukraina memenangkan perang melawan Rusia.

Oran Routh berkata: "Sementara itu, orang ini duduk di belakang mejanya, tidak melakukan apa pun".

Tinjauan terhadap unggahan di X yang dikaitkan dengan akun atas nama Ryan Routh juga menunjukkan Ukraina merupakan tujuan penting baginya.

Baca juga: Di Postingan Media Sosial, Trump: Saya Benci Taylor Swift

Dua unggahan pada akun tersebut dari Agustus 2023 ditujukan kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Salah satunya mengatakan Routh berada di Kyiv dan ingin membuat kota tenda untuk orang asing di taman lokal dengan harapan hal itu akan mendorong lebih banyak orang dari luar negeri untuk mengumpulkan dukungan yang besar.

Terkait Ukraina, Trump hanya mengatakan bahwa ia ingin perang Ukraina dengan Rusia berhenti. Namun, ia berusaha menghindari mengatakan bahwa ia ingin Ukraina menang.

Maka, hal itu yang memicu kekhawatiran bahwa masa jabatan kedua Trump sebagai presiden dapat menangguhkan dukungan militer AS kepada mereka yang membela negara tersebut.

Ketika ditanya apa yang akan ia katakan kepada ayahnya jika ia dapat berbicara dengannya, Oran Routh berkata: "Saya tahu wacana itu tidak berhasil, tetapi kita tetap harus berpegang pada wacana itu".

Ia kemudian dengan sopan meminta izin dari percakapan itu untuk mencoba mencari tahu informasi lebih lanjut tentang penangkapan ayahnya pada hari Minggu.

Dalam wawancara terpisah dengan CNN pada hari Minggu, Oran Routh juga menyebut Ryan sebagai "ayah yang penyayang dan peduli" dan "pria pekerja keras yang jujur".

"Saya tidak tahu apa yang terjadi di Florida, dan saya berharap semuanya menjadi tidak proporsional, karena dari sedikit yang saya dengar, sepertinya pria yang saya kenal tidak akan melakukan hal-hal gila, apalagi kekerasan," katanya.

Baca juga: Isi Medsos Ryan Wesley Routh, Orang yang Hendak Tembak Trump Saat Main Golf

Sebelumnya, tersangka hari Minggu dilaporkan telah memasukkan moncong senapan AK-47 ke dalam pagar di area hutan di klub golf Trump International di West Palm Beach, Florida, pada Minggu sore.

Saat itu Trump sedang bermain golf. Seorang agen melihat senapan tersebut dan melepaskan tembakan, yang mendorong tersangka untuk melarikan diri sebelum ia ditangkap di daerah tetangga.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau