SEOUL, KOMPAS.com - Kenapa Korea Selatan darurat militer dijelaskan oleh Presiden Yoon Suk Yeol. Ia pada Selasa (3/12/2024) mengatakan, perintah tersebut diberlakukan untuk melindungi negara dari kekuatan komunis.
Yoon menyebut, ia bertindak untuk melindungi demokrasi liberal negaranya dari elemen-elemen anti-negara dan ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara.
Ia tidak memberikan rincian tentang ancaman Korea Utara, tetapi Korea Selatan secara teknis tetap berperang dengan Pyongyang yang memiliki senjata nuklir.
Baca juga: Darurat Militer Korsel Dibatalkan, Ini Pernyataan Lengkap Presiden Yoon Suk Yeol
"Untuk melindungi Korea Selatan yang liberal dari ancaman yang ditimbulkan kekuatan komunis Korea Utara dan untuk melenyapkan elemen-elemen anti-negara. Dengan ini saya mengumumkan darurat militer," kata Yoon dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi kepada rakyat, dikutip dari kantor berita AFP.
"Tanpa memperhatikan mata pencarian rakyat, partai oposisi melumpuhkan pemerintahan semata-mata demi pemakzulan, penyelidikan khusus, dan melindungi pemimpin mereka dari keadilan," tambahnya.
Meski tak terduga, darurat militer Korea Selatan kali ini nyatanya diumumkan saat Partai Kekuatan Rakyat yang dipimpin Yoon bersitegang dengan oposisi utama, yaitu Partai Demokrat, mengenai RUU anggaran tahun depan.
Pada pekan lalu, anggota parlemen oposisi menyetujui rencana pengurangan anggaran secara signifikan melalui komite parlemen.
Pihak oposisi telah memangkas sekitar 4,1 triliun won dari anggaran 677 triliun won yang diusulkan Yoon untuk tahun depan, yang membuat Presiden mengeluh bahwa semua anggaran utama yang penting untuk fungsi inti negara sedang dipotong.
Baca juga: Presiden Korea Selatan Nyatakan Akan Cabut Darurat Militer, Hanya Beberapa Jam Berlaku
"Majelis Nasional kita menjadi surga bagi para penjahat, sarang kediktatoran legislatif yang berupaya melumpuhkan sistem peradilan dan administratif, serta menumbangkan tatanan demokrasi liberal kita," imbuh Yoon.
Presiden menuduh anggota parlemen oposisi memangkas semua anggaran utama yang penting bagi fungsi inti negara, seperti memerangi kejahatan narkoba dan menjaga keamanan publik.
"Mengubah negara menjadi surga narkoba dan negara dengan kekacauan keamanan publik," kecamnya.
Yoon lalu menjuluki oposisi—yang memegang mayoritas di parlemen beranggotakan 300 orang—sebagai kekuatan anti-negara yang berniat menggulingkan rezim.
"Saya akan mengembalikan negara ke keadaan normal dengan menyingkirkan kekuatan anti-negara sesegera mungkin," ucapnya.
Namun, pada gilirannya, Presiden Yoon telah mengumumkan pencabutan darurat militer Korea Selatan pada Rabu (4/12/2024), hanya beberapa jam setelah dia memberlakukan situasi atau perintah tersebut.
Baca juga: Warga Korea Selatan Tolak Darurat Militer, Takut Situasi Memburuk
Yoon pada Rabu menyatakan, akan mencabut perintah darurat militer setelah anggota Parlemen dengan suara bulat menolak keputusannya.