TEPI BARAT, KOMPAS.com - Pasukan Israel menembak mati seorang remaja yang memegang kewarganegaraan AS di Tepi Barat yang diduduki pada Minggu (6/4/2025).
Meski demikian, militer Israel berdalih mengatakan telah membunuh seorang "teroris" yang melemparkan batu ke mobil.
"Omar Muhammad Saadeh Rabee, seorang remaja berusia 14 tahun yang terbunuh di Turmus Ayya, memegang kewarganegaraan AS," kata wali kota kota tersebut, Lafi Shalabi, kepada AFP.
Baca juga: Tentara Israel Tembak Mati Remaja Palestina yang Lempar Batu di Tepi Barat
Militer Israel mengatakan, selama kegiatan kontra-terorisme di Turmus Ayya, tentara mengidentifikasi tiga teroris yang melemparkan batu ke arah jalan raya, sehingga membahayakan warga sipil yang mengemudi.
"Tentara melepaskan tembakan ke arah teroris yang membahayakan warga sipil, menewaskan satu teroris dan mengenai dua teroris lainnya," tambah pernyataan militer.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, satu orang dalam kondisi kritis dan yang lainnya menderita luka ringan dalam insiden yang sama.
Shalabi mengatakan, salah satu yang terluka juga memiliki kewarganegaraan AS. Turmus Ayya, yang terletak di utara kota utama Tepi Barat, Ramallah, dikenal memiliki banyak warga negara AS-Palestina.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, timnya telah membawa jenazah anak laki-laki tersebut ke rumah sakit. Mereka juga melaporkan adanya luka pada dua anak laki-laki yang ditembak di perut bagian bawah dan paha, selama bentrokan di Turmus Ayya.
Salah satu dari keduanya, Abdul Rahman Shehadeh yang berusia 14 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa ia ditembak oleh seorang tentara saat sedang mengumpulkan buah di dekat kota tersebut.
Baca juga: Sutradara Palestina Hamdan Ballal Diserang Pemukim Israel di Tepi Barat Kini Hilang
Anak kedua, yang ditembak di perut, diidentifikasi sebagai Ayoub Asaad yang berusia 14 tahun oleh ayahnya Ahed Asaad. Ia mengonfirmasi, anak laki-laki tersebut memiliki paspor AS.
Ahed Assad mengatakan, ambulans yang membawa putranya yang terluka ke rumah sakit dihentikan oleh tentara.
"Kami dihentikan di pos pemeriksaan militer di pintu masuk desa, dan seorang tentara mengatakan kepada saya bahwa dialah yang menembak ketiga anak laki-laki tersebut," katanya kepada AFP.
Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina mengecam penggunaan tembakan langsung terhadap tiga anak oleh pasukan Israel.
"Kekebalan hukum Israel yang terus berlanjut sebagai kekuatan pendudukan ilegal mendorongnya untuk melakukan kejahatan lebih lanjut," tambahnya.
Diketahui, pertempuran meningkat di Tepi Barat sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.
Pasukan atau pemukim Israel telah menewaskan sedikitnya 918 warga Palestina, termasuk militan, di Tepi Barat sejak saat itu, menurut angka kementerian kesehatan Palestina.
Serangan dan bentrokan di Palestina telah menewaskan sedikitnya 33 warga Israel, termasuk tentara, selama periode yang sama, menurut angka resmi.
Baca juga: Usai Insiden Ledakan Bus, PM Israel Tingkatkan Serangan di Tepi Barat
Adapun Israel menduduki Tepi Barat, rumah bagi sekitar tiga juta warga Palestina, sejak 1967.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini