Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Izinkan Bahan Makanan Masuk Gaza untuk Hindari Kelaparan Massal

Kompas.com - 19/05/2025, 13:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Sky News

TEL AVIV, KOMPAS.com – Pemerintah Israel mengumumkan akan mengizinkan masuknya sejumlah bahan makanan pokok ke Jalur Gaza guna mencegah terjadinya kelaparan massal di wilayah tersebut.

Keputusan ini diambil setelah hampir tiga bulan blokade total terhadap bantuan kemanusiaan.

Langkah tersebut diumumkan oleh kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Minggu (18/5/2024).

Baca juga: Serangan Israel di Gaza Meningkat, 146 Warga Palestina Tewas dalam 24 Jam Terakhir

Dalam pernyataannya, Israel menyebut keputusan ini sebagai bagian dari kebutuhan operasional yang berkaitan dengan kelanjutan operasi militer untuk menumpas kelompok Hamas.

“Krisis semacam itu akan membahayakan kelanjutan Operasi Gideon's Chariots untuk mengalahkan Hamas,” demikian pernyataan kantor Perdana Menteri Israel, dikutip dari Sky News.

“Israel akan bertindak untuk menghalangi kemampuan Hamas dalam mengendalikan distribusi bantuan kemanusiaan guna memastikan bahwa bantuan tersebut tidak sampai ke tangan teroris Hamas,” lanjut pernyataan tersebut.

Peringatan kelaparan dari laporan PBB

Situasi di Gaza kian memprihatinkan setelah laporan yang didukung PBB, dirilis awal pekan ini, menyebutkan satu dari lima warga di Gaza kini menghadapi kelaparan.

Para ahli ketahanan pangan global juga memperingatkan wilayah tersebut berada di ambang krisis kelaparan yang luas.

Sejak 2 Maret 2024, Jalur Gaza berada di bawah blokade penuh terhadap bantuan kemanusiaan. Sementara itu, otoritas setempat melaporkan bahwa lebih dari 53.000 orang tewas akibat serangan Israel selama konflik yang berlangsung selama 19 bulan terakhir.

Di tengah pengumuman tersebut, Israel terus meningkatkan serangan militernya. Minggu (19/5/2024) malam, pejabat kesehatan Palestina menyebutkan sedikitnya 130 orang tewas akibat serangan terbaru Israel di Gaza.

Baca juga: Israel Buka Peluang Kesepakatan Akhiri Perang Gaza, Hamas Ikut Negosiasi di Doha

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mencatat sebanyak 464 orang tewas hanya dalam sepekan terakhir.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga mengonfirmasi, pasukan daratnya kini menjalankan operasi secara ekstensif di wilayah utara dan selatan Jalur Gaza.

Dalam pernyataan resmi, IDF mengatakan telah menyerang lebih dari 670 target Hamas dalam sepekan terakhir, sebagai bagian dari upaya mendukung operasi militer di darat.

“Langkah ini bertujuan untuk mengganggu persiapan musuh dan memperkuat operasi darat,” demikian pernyataan IDF.

Gaza jadi "Rumah Jagal"

Kondisi krisis di Gaza juga mendapat perhatian dari komunitas internasional.

Seorang dokter bedah asal Inggris yang sedang bertugas di wilayah tersebut menggambarkan Gaza sebagai “rumah jagal” akibat terus berlangsungnya pemboman.

Diketahui, perang Israel-Hamas ini dipicu oleh serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang dari Israel.

Baca juga: Israel Serang Gaza: 120 Orang Tewas, RS Berhenti Beroperasi, Bantuan Masih Tertahan

Sebagai balasan, Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran dan memperluas kontrol terhadap distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau