Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Trump Bereaksi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyampaikan rasa sedihnya atas kabar penyakit kanker yang dialami rival politiknya, Joe Biden.

Ungkapan itu disampaikan Trump melalui platform media sosial Truth Social tak lama setelah pihak Biden mengumumkan bahwa mantan presiden berusia 82 tahun tersebut didiagnosis kanker prostat agresif yang telah menyebar ke tulang (metastasis).

"Melania dan saya sedih mendengar diagnosis medis terbaru Joe Biden. Kami mengirimkan harapan terbaik kepada Jill dan seluruh keluarga, serta mendoakan Joe agar cepat dan berhasil dalam proses pemulihannya," tulis Trump pada Minggu (18/5/2025).

Baca juga: 100 Hari Menjabat, Trump Masih Sering Salahkan Biden

Sebelumnya, kantor Biden mengungkap bahwa pria berusia 82 tahun itu telah didiagnosis menderita kanker prostat yang telah menyebar ke tulang (metastasis).

Diagnosis ini disampaikan pada Jumat (16/5/2025) setelah Biden mengalami gejala gangguan saluran kemih.

Meski demikian, pihak Biden menyebut bahwa kanker tersebut masih tergolong sensitif terhadap hormon, yang berarti masih dapat diatasi dengan terapi pengobatan tertentu.

Oleh sebab itu, Biden dan keluarganya tetap berupaya untuk berkonsultasi dengan tim dokter guna menentukan langkah pengobatan terbaik.

Baca juga: Terbukti Bersalah, Benarkah Trump Masih Bisa Calonkan Diri Jadi Presiden?

Sementara itu, ungkapan simpatik dari Trump terhadap penyakit Biden cukup mencuri perhatian, mengingat perseteruan panjang antara kedua tokoh tersebut.

Diketahui, selama masa kepresidenan Biden (2021–2025), Trump dikenal sebagai salah satu pengkritik paling vokal, sering mempertanyakan kemampuan mental dan fisik Biden untuk menjalankan tugas sebagai Presiden AS.

Bahkan di masa jabatan keduanya, Trump juga masih sering menyindir dan menyalahkan Biden atas kegagalan pemerintah AS.

Namun, saat Biden ditimpa musibah berupa penyakit, Trump tetap menunjukkan simpatinya.

Baca juga: Ada Bukti Trump Masih Sembunyikan Dokumen Rahasia Negara di Rumahnya