Khawatir Dicecar Seperti Zelensky, Presiden Korsel Justru Disanjung Trump

SEOUL, KOMPAS.com - Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung lolos dari cecaran seperti yang menimpa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ketika bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Washington, Senin (25/8/2025).

Awalnya ada kekhawatiran Trump akan mencecar pertanyaan ke Lee di depan publik, seperti saat Trump menyerang Zelensiy pada Februari lalu terkait bantuan militer dan perang dengan Rusia. 

Namun ternyata, skenario itu tidak terjadi, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (26/8/2025).

Baca juga: Zelensky Desak Pertemuan Langsung dengan Putin demi Perang Berakhir

"Staf saya khawatir kita mungkin menghadapi momen Zelensky. Tetapi saya sudah tahu tidak akan menghadapi situasi seperti itu. Itu karena saya telah membaca buku Presiden Trump, The Art of the Deal," ujarnya sambil tersenyum di acara Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) usai pertemuan.

Pertemuan perdana kedua pemimpin ini justru berlangsung tanpa drama besar.

Trump, yang semula melontarkan unggahan provokatif di media sosial, melunakkan sikapnya. Ia menyebut pernyataannya hanya kesalahpahaman dan rumor.

Lee pun tidak mendapat serangan langsung maupun pertanyaan tajam di hadapan wartawan. 

Baca juga: Rusia Tegaskan Belum Ada Rencana Pertemuan Putin-Zelensky

Sebaliknya, Trump menunjukkan keakraban, menyanjung Lee, dan menekankan hubungan baik, termasuk dengan Korea Utara.

"Pertemuan berakhir tanpa drama," kata Wakil Presiden Sejong Institute Cheong Seong-chang di Seoul.

Sementara itu, profesor studi internasional di Universitas Wanita Ewha Leif-Eric Easley menilai Lee berhasil melewati ujian awal yang sulit. 

Meski demikian, sejumlah isu sensitif belum terselesaikan, termasuk soal biaya penempatan 28.500 tentara AS di Korea Selatan serta permintaan Seoul terkait pemrosesan ulang bahan bakar nuklir.

Namun, para analis sepakat, keberhasilan Lee menghindari cercaan terbuka dengan Trump menjadi capaian penting di tengah meningkatnya ancaman nuklir Korea Utara dan krisis politik dalam negeri Korea Selatan.

Baca juga: Tempat Sama, Baju Beda: Bagaimana Jas Zelensky Ubah Suasana Bertemu Trump?