WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tampil berbeda saat bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Gedung Putih, Senin (18/8/2025). Ia mengenakan setelan jas hitam yang disebut-sebut membawa makna lebih dari sekadar busana.
Setelan tersebut dirancang oleh desainer Ukraina, Viktor Anisimov, yang menambahkan detail lubang udara di bagian belakang jas.
Sentuhan itu membuat tampilannya lebih menyerupai busana sipil daripada pakaian militer yang selama ini identik dengan Zelensky.
Baca juga: Pernah Dicibir, Pakaian Zelensky Kini Pukau Trump
"Inilah harapan kami untuk perdamaian," ujar Anisimov kepada Reuters.
"Kami pikir jika kami menambahkan sesuatu yang halus pada citra ini, dari pakaian sipil ke seragam, itu akan menjadi seperti jimat keberuntungan," lanjutnya.
Momen ini kontras dengan pertemuan sebelumnya pada Februari 2025 yang berujung tegang. Saat itu, penampilan Zelensky dengan busana militer menuai kritik dari Trump, termasuk saat keduanya berbicara di Ruang Oval.
Anisimov mengaku sempat merasa terenyuh ketika melihat Zelensky dimarahi di hadapan publik.
"Ada sedikit rasa putus asa karena mereka tidak mengerti bagaimana kami bernapas, bagaimana kami hidup," katanya.
Salah satu reporter Gedung Putih yang sempat mempertanyakan alasan Zelensky tidak mengenakan jas dalam pertemuan sebelumnya juga ikut memberikan komentar.
"Anda tampak luar biasa dalam setelan jas itu," ujarnya.
Baca juga: 4 Poin Utama Perundingan Ukraina di Washington, Zelensky Tebar Pesona
Bagi Anisimov, perubahan penampilan Zelensky bukan sekadar untuk mendapatkan pujian atau menghindari kritik.
"Mereka memuji, mereka memarahi. Jika kami menang, dan kami akan menang, maka setelan jas siapa itu tidak penting," tuturnya.
Zelensky sendiri sejak awal invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 dikenal konsisten mengenakan pakaian bergaya militer. Busana tersebut ia gunakan sebagai bentuk solidaritas terhadap para prajurit Ukraina.
Dalam wawancara yang dilakukan satu tahun setelah perang dimulai, Zelensky sempat mengatakan bahwa seluruh rakyat Ukraina turut berubah secara batin.