WASHINGTON, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengerahkan tiga kapal perang ke perairan lepas pantai Venezuela dalam upaya menekan jaringan perdagangan narkoba yang dituding terkait dengan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
Seorang sumber yang mengetahui operasi ini mengatakan kepada AFP pada Rabu (20/8/2025), bahwa tiga kapal perusak berpeluru kendali kelas Aegis sedang menuju perairan Venezuela.
Langkah tersebut muncul di tengah peningkatan tekanan Washington untuk menangkap Maduro.
Baca juga: Kenapa Presiden Venezuela Jadi Buron AS?
Awal bulan ini, pemerintahan Trump bahkan menggandakan tawaran hadiah menjadi 50 juta dollar AS (sekitar Rp 813 miliar) bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi penangkapan pemimpin Venezuela itu.
Washington menolak mengakui hasil dua pemilu terakhir yang dimenangkan Maduro.
Pemerintah AS menuduhnya memimpin jaringan perdagangan kokain bernama Cartel de los Soles atau “Kartel Matahari”.
Bulan lalu, Departemen Keuangan AS menetapkan kelompok itu sebagai organisasi teroris, dengan tuduhan mendukung kartel narkoba internasional seperti Tren de Aragua dari Venezuela dan Sinaloa dari Meksiko.
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menegaskan, Trump siap menggunakan seluruh kekuatan Amerika untuk menghentikan aliran narkoba.
“Presiden Trump sangat jelas dan konsisten, dia siap menggunakan setiap elemen kekuatan Amerika untuk menghentikan narkoba masuk ke negara kami dan membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan,” kata Leavitt.
Baca juga: Trump Ancam Tarif Impor 25 Persen bagi Negara Pembeli Migas Venezuela
Ia juga menyebut pemerintahan Venezuela sebagai sebuah “kartel narco-teroris”.
“Bagi pemerintahan ini, Maduro bukan presiden yang sah. Dia adalah buronan yang mengepalai kartel, dan sudah didakwa di AS atas perdagangan narkoba,” lanjutnya.
Media AS juga melaporkan, selain kapal perang, Washington berencana mengirim sekitar 4.000 marinir ke kawasan tersebut.
Sebagai respons, Maduro mengumumkan akan mengerahkan 4,5 juta anggota milisi di seluruh Venezuela.
Dalam pidatonya, Senin lalu, ia menegaskan bahwa langkah itu merupakan upaya perlawanan atas ancaman dari AS.
Baca juga: Marah Jadi Buron AS, Presiden Venezuela Kerahkan Jutaan Penjaga
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini