Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Tetapkan Jawa Barat Siaga Darurat Bencana Hingga April 2026

Kompas.com - 27/10/2025, 15:15 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menetapkan status siaga darurat bencana di seluruh wilayah Jawa Barat untuk periode 15 September 2025 hingga 30 April 2026.

Langkah ini diambil menyusul meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan cuaca ekstrem menjelang akhir tahun.

Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur (Kepgub) nomor 360/Kep.626-BPBD/2025 tentang Status Siaga Darurat Bencana.

Baca juga: BMKG Prediksi Hujan Lebat dan Petir di Bandung Raya 27 Oktober-2 November 2025

Mengapa Jawa Barat Ditetapkan Siaga Darurat Bencana?

Menurut Dedi Mulyadi, keputusan ini merupakan langkah antisipatif agar setiap daerah di Jawa Barat siap menghadapi potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Dalam Kepgub tersebut, Dedi meminta seluruh kepala daerah di kabupaten dan kota untuk segera menetapkan status kedaruratan di wilayah masing-masing.

“Menetapkan status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, serta tanah longsor di daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2025/2026 yang selanjutnya disebut status siaga darurat,” tulis Dedi dalam keputusannya, Senin (27/10/2025).

Baca juga: Dedi Mulyadi Larang Aspal Jalan Malam Hari: Kualitas Buruk, Potensi Pengurangan Volume

Ia juga menegaskan bahwa setiap daerah harus mempersiapkan segala kebutuhan untuk penanganan bencana, termasuk alokasi anggaran.

“Pembiayaan yang diperlukan untuk penanganan status siaga darurat bencana bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat dan/atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat Jumat (24/10/2025) sejak siang seketika melumpuhkan aktivitas warga.KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUN Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat Jumat (24/10/2025) sejak siang seketika melumpuhkan aktivitas warga.

Bagaimana Tindak Lanjut dari BPBD Jawa Barat?

Menindaklanjuti keputusan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat telah menggelar rapat koordinasi bersama BPBD kabupaten dan kota se-Jawa Barat.

“Kami sudah lakukan rakor kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di bulan September (2025) dengan BPBD Kabupaten Kota se-Jawa Barat untuk ditindaklanjuti dengan kesiapan personil, peralatan, dan logistik menghadapi musim hujan tahun 2025-2026,” ujar Hadi Rahmat, Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar.

BPBD Jabar juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

“Diharapkan masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana yang ada di lingkungan terdekat, baik longsor, banjir maupun angin kencang, dengan selalu memantau kondisi cuaca yang bisa sewaktu-waktu berubah menjadi hujan lebat bahkan cuaca ekstrem,” tambahnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Penundaan TKD Dievaluasi, Klaim Kinerja Jabar Terbaik Nasional

Apa Prediksi BMKG untuk Musim Hujan di Jawa Barat?

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung memperingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang dalam sepekan ke depan.

“Saat ini sebagian besar Jawa Barat sudah memasuki musim hujan, kecuali sebagian kecil bagian utara masih dalam masa peralihan,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu.

BMKG mencatat bahwa curah hujan tinggi disertai angin berpotensi menimbulkan banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah daerah dengan topografi curam seperti Kabupaten Bandung, Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, dan Cianjur.

Baca juga: Bertemu Pengusaha, Dedi Mulyadi Soroti Pajak, Desa Miskin, hingga UMK

Halaman:


Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau