KOMPAS.com - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer telah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (22/8/2025).
Penetapannya bersama 10 orang lainnya itu terkait dengan kasus dugaan pemerasan pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kemenaker.
Mereka ditetapkan sebagai tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Rabu (20/8/2025) malam.
Noel menyampaikan permohonan maaf ke Presiden Prabowo Subianto, keluarga, dan rakyat Indonesia setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
"Saya juga ingin mengklarifikasi bahwa saya tidak di-OTT, pertama itu. Kedua, kasus saya bukan kasus pemerasan, agar narasi diluar tidak menjadi narasi yang kotor memberatkan saya," kata Noel saat meninggalkan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Harta Properti Rp 12 Miliar Immanuel Ebenezer, Wamenaker yang Kena OTT KPK
Berdasarkan dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Noel melaporkan harta kekayaannya pada 17 Januari 2025 dengan jenis laporan khusus awal menjabat.
Adapun Noel tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 17.620.260.877 atau sekitar Rp 17,6 miliar.
Dari berbagai bentuk harta kekayaan Noel, properti berupa tanah dan bangunan menjadi yang paling besar nilainya.
Wamenaker itu tercatat memiliki lima properti dengan total nilai Rp 12,01 miliar yang tersebar di Depok dan Bogor. Namun yang paling banyak di Depok.
Semua aset propertinya merupakan hasil sendiri. Artinya, bukan dari warisan maupun hibah.
Dari lima properti Wamenaker, satu properti di Depok menjadi paling menonjol karena nilai asetnya yang paling mahal dibandingkan lainnya.
Di Depok itu, ia memiliki tanah seluas 2.260 meter persegi dan bangunan 500 meter persegi dengan nilai Rp 6,7 miliar.
Baca juga: Harta Kekayaan Bupati Pati Sudewo, Punya 31 Aset Properti
Berikut daftar lengkap harta properti milik Wamenaker Immanuel Ebenezer itu:
(Sumber KOMPAS.com | Penulis: Haryanti Puspa Sari | Editor: Ardito Ramadhan)
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini