Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Kota Prioritas, Seimbangkan Pembangunan Jawa dan Non-Jawa

Kompas.com - 12/10/2025, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Visi Indonesia emas 2045 dihadapkan pada ancaman nyata, 72 persen penduduk akan tinggal di perkotaan.

Tanpa perencanaan yang matang, masa depan kota-kota Indonesia adalah macet, sesak, dan lapar.

Untuk mencegah krisis perkotaan, pemerintah meluncurkan program ambisius: 50 Kota Prioritas Pembangunan 2025–2029.

Baca juga: 50 Kota Jadi Prioritas Pembangunan Prabowo, Ada Medan dan Palembang

Program yang dirancang untuk menyeimbangkan pertumbuhan antara Jawa dan luar Jawa, ini menuntut satu prasyarat mutlak: layanan transportasi umum yang optimal dan berkelanjutan.

Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi tiga kementerian kunci: Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Hal ini ditekankan oleh Akademisi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, kepada Kompas.com, Minggu (12/10/2025).

Strategi 50 Kota: Menggeser Pusat Pertumbuhan

Program 50 Kota Prioritas ini tidak hanya berfokus pada kota-kota besar, tetapi dibagi menjadi tiga kategori strategis.

Rinciannya, 10 kawasan metropolitan utama, 4 kota metropolitan usulan baru, dan 36 kota non-metropolitan yang fokus pada pengembangan industri, pariwisata, perdagangan, dan pendidikan.

Baca juga: Vientiane di Laos, Ibu Kota Paling Slow Se-Asia Tenggara

Menurut Djoko, saat ini, baru 17 kota (34 persen) yang memiliki layanan transportasi umum modern.

"Sisanya, terutama kota non-metropolitan di luar Jawa seperti Morowali, Labuan Bajo, dan Sorong, memerlukan dorongan besar dari Kemenhub dan Kemendagri," kata Djoko.

Kota Prioritas yang Telah Memiliki Transportasi Umum Modern:

  • Medan: Trans Metro Deli dan KRD Sri Lelawangsa.
  • Palembang: LRT Sumatera Selatan.
  • Surabaya: Trans Semanggi dan Commuter Line Jenggala.
  • Yogyakarta & Surakarta: Trans Jogja, Batik Solo Trans, dan Commuter Line Jogja – Solo.

Transportasi Umum: Solusi Tiga Dimensi

Pembangunan transportasi umum yang terpadu di 50 kota ini bukan sekadar urusan pindah tempat.

Baca juga: 70 Persen Populasi Dunia Tinggal di Perkotaan Tahun 2050, TOD Solusinya

Manfaatnya menyentuh tiga dimensi krusial pembangunan berkelanjutan:

1. Manfaat Ekonomi dan Pemerataan

Transportasi umum yang efisien di luar Jawa mendorong pusat pertumbuhan baru, mengurangi sentralisasi ekonomi di Jawa.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau