Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RS Pondok Indah Group

RS Pondok Indah Group adalah grup rumah sakit swasta yang mengelola tiga rumah sakit, yakni RS Pondok Indah - Pondok Indah, RS Pondok Indah - Puri Indah, dan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya. Ketiga rumah sakit ini didukung para dokter ahli dari berbagai disiplin ilmu serta mengadopsi teknologi medis terkini untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan terdepan.

Minum Cuka Apel untuk Penderita Asam Lambung, Amankah?

Kompas.com - 09/02/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Halo Prof

Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter

Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com

KOMPAS.com - Seorang pembaca Kompas.com berinisial R, usia 22 tahun dari Kota Surabaya menanyakan mengenai penderita asam lambung yang ingin mengonsumsi cuka apel kepada subrubrik Halo Prof! Kompas.com. Berikut pertanyaannya:

Baca juga: Punya Masalah Asam Lambung tapi Lapar di Malam Hari, Sebaiknya Makan Apa?

"Halo prof, mau nanya, apa boleh mengonsumsi cuka apel untuk asam lambung? Gejala yang saya rasakan lambung terasa kembung, ulu hati terasa panas dikit dan terasa sesak."

Pertanyaan tersebut dijawab oleh dr. Bonita Effendi, B.Med.Sci, Sp.PD, M.Epid, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah – Puri Indah. Berikut paparannya:

Hallo Bapak/Ibu R, terima kasih atas pertanyaannya.

Cuka apel merupakan asam asetat dengan kombinasi laktat, sitrat, asam malat, serta bakteri.

Terdapat beberapa pendapat yang menggunakan cuka apel dalam diet terkait pada kondisi asam tertentu akan memberikan sinyal ke otak sehingga akan memengaruhi katup lower esophagus sphincter (LES).

Baca juga: 5 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan yang Telah Terbukti

Selain itu dapat menyeimbangkan asam lambung. Pendapat lain terkait manfaat sebagai probiotik dalam saluran cerna.

Namun, sampai saat ini belum ada data dasar medis yang kuat menunjukkan peran cuka apel pada kondisi GERD.

Studi terkait tata laksana naturopatik melaporkan pertimbangan cuka apel untuk probiotik.

Beberapa hal perlu diperhatikan, cuka apel dapat menyebabkan iritasi tenggorokan, erosi enamel gigi, pun dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada mulut, tenggorokan, serta lambung.

Terkait penyakit lambung, ada baiknya tetap berkonsultasi dengan tenaga medis.

Hal tersebut terkait terapi yang sebaiknya diberikan dapat berupa antasida, H2 receptor blocker, ataupun Proton Pump Inhibitor.

Selain terapi, gaya hidup juga dapat membantu dalam tata laksana GERD seperti menghindari makanan yang memicu asam lambung, menunggu minimal 3 jam setelah makan baru tidur/berbaring, menghindari merokok, dan menjaga berat badan ideal.

Baca juga: 7 Fakta Cuka Apel yang Harus Diketahui Sebelum Anda Meminumnya

Semoga penjelasan saya membantu ya, Pak/Bu. Sehat selalu untuk Bapak/Ibu. Terima kasih.

dr. Bonita Effendi, B.Med.Sci, Sp.PD, M.Epid Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah ? Puri IndahRSPI dr. Bonita Effendi, B.Med.Sci, Sp.PD, M.Epid Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah ? Puri Indah

dr. Bonita Effendi, B.Med.Sci, Sp.PD, M.Epid

Dokter Spesialis Penyakit Dalam
RS Pondok Indah – Puri Indah

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Fenomena
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Oh Begitu
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Fenomena
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Oh Begitu
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Oh Begitu
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
Oh Begitu
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Oh Begitu
Mengapa Pria Lebih Tinggi Dibanding Wanita? Studi Jelaskan
Mengapa Pria Lebih Tinggi Dibanding Wanita? Studi Jelaskan
Oh Begitu
Studi Baru: Daging Olahan dan Minuman Manis Jadi Racun Terburuk bagi Otak
Studi Baru: Daging Olahan dan Minuman Manis Jadi Racun Terburuk bagi Otak
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau