Kenapa Vaksin Influenza Harus Diulang Setiap Tahun? Berikut Dampaknya pada Kekebalan Penyakit

KOMPAS.com - Di era modern ini, kita dikelilingi oleh berbagai macam virus dan penyakit.

Salah satu yang paling umum dan sering kita dengar adalah influenza, atau yang lebih dikenal dengan flu.

Flu bisa menyerang siapa saja, dan gejalanya bisa beragam, mulai dari yang ringan seperti pilek dan demam, hingga yang berat seperti pneumonia.

Untuk melindungi diri dari flu, salah satu cara yang paling efektif adalah dengan vaksinasi.

Tapi, mungkin Anda pernah bertanya-tanya, kenapa kita perlu mengulang vaksin influenza setiap tahun?

Baca juga: [HOAKS] Thimerosal dalam Vaksin Flu Berbahaya

Kenapa vaksin ini tidak diberikan sekali seumur hidup saja, seperti vaksin yang lain?

Virus influenza yang cepat berubah bikin kita harus vaksin tiap tahun

Dikutip dari Harvard Health, salah satu alasan utama mengapa kita perlu mendapatkan vaksin flu setiap tahun adalah sifat virus influenza yang selalu berubah.

Virus ini mengalami mutasi cepat, yang menyebabkan perubahan struktur luar protein pada virus yang menjadi target vaksin.

Struktur protein di permukaan virus flu yang berubah setiap tahun ini membuat antibodi yang dihasilkan tubuh dari vaksin sebelumnya mungkin tidak lagi efektif.

Proses mutasi ini dikenal sebagai antigenic drift dan terjadi setiap musim flu.

Dilansir dari WHO, virus influenza sendiri memiliki dua tipe utama yang menginfeksi manusia: Influenza A dan Influenza B.

Kedua tipe ini memiliki banyak subtipe yang bervariasi dari tahun ke tahun.

Karena itu, ilmuwan di seluruh dunia bekerja keras setiap tahunnya untuk memantau strain yang beredar dan merekomendasikan strain mana yang harus dimasukkan dalam vaksin untuk musim berikutnya.

Baca juga: Singapura Lanjutkan Penggunaan 2 Vaksin Flu yang Sempat Dihentikan

Vaksin influenza diperbarui setiap tahun oleh para ilmuwan

Dirangkum dari GOV.uk,  karena mutasi virus yang sangat cepat, setiap tahunnya para ilmuwan memprediksi strain virus mana yang akan beredar.

Ini artinya, strain flu yang paling mungkin menyebabkan infeksi diidentifikasi jauh sebelum musim flu terjadi.