Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ratusan Prajurit Israel Menolak Menyerang Gaza, Mengapa?

Kompas.com - 04/09/2025, 08:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Ratusan prajurit Israel dikabarkan menolak untuk melakukan serangan ke Gaza, Palestina.

Setidaknya 400 prajurit Israel menolak diberangkatkan berperang di Jalur Gaza di tengah pengerahan 40.000 prajurit cadangan oleh Israel.

Israel dikabarkan tengah merancang serangan besar-besaran untuk menghancurkan Gaza City lalu mendudukinya.

Baca juga: Israel Mulai Operasi Darat di Gaza, Palestina Minta Dukungan Internasional


Dilansir dari Kompas.id, Selasa (3/9/2025) Kelompok bernama Prajurit Bagi Sandera, Selasa (2/9/2025), menyatakan, menolak perintah untuk berperang di Gaza.

Salah seorang anggota, Max Kresch, menyebut penolakan perintah dinas tersebut dilakukan demi keselamatan sandera. Memperpanjang perang berarti membahayakan nyawa para sandera Israel.

Meski menentang perintah dinas perang bisa mengakibatkan pidana penjara, melanjutkan serangan di Gaza, menurut Kresch, adalah pengkhianatan terhadap para sandera dan rakyat Israel.

Baca juga: Ratusan Pegawai PBB Desak Komisaris Tinggi HAM Akui Perang Gaza sebagai Genosida

Selain itu, ada juga kelompok besar beranggotakan ribuan mantan prajurit Israel dan prajurit cadangan bernama Breaking The Silence (BTS) atau Shrovim Shtika yang menolak perang dan pendudukan Israel.

Organisasi beranggotakan lebih dari seribu orang itu mencatat kejahatan perang yang dilakukan tentara pendudukan Israel sejak tahun 2004.

Sejalan dengan itu, menurut laporan NBC News (3/9/2025), saat ini Max Kresch menolak bertugas di Gaza.

Baca juga: Kisah 5 Jurnalis yang Tewas akibat Serangan Israel ke Nasser Hospital di Gaza

Veteran medis tempur Israel-Amerika ini termasuk di antara sejumlah prajurit cadangan menolak untuk bertempur jika dipanggil untuk bertugas.

"Perang saat ini merupakan ancaman langsung bagi masa depan kita. Ini merupakan ancaman langsung bagi masa depan warga Israel, warga sipil, dan nilai-nilai kita sendiri," kata Kresch.

NBC News melaporkan, beberapa tentara cadangan Israel mengatakan mereka lebih memilih masuk penjara daripada bertugas dalam serangan di Kota Gaza.

Baca juga: Sejumlah Negara Kirim Bantuan ke Gaza lewat Udara, Kenapa Malah Dikritik?

Warga Palestina yang mengungsi akibat serangan militer Israel, berlindung di kamp tenda, saat pasukan Israel meningkatkan operasi di sekitar Kota Gaza, 2 September 2025.Tangkapan layar via Al Jazeera Warga Palestina yang mengungsi akibat serangan militer Israel, berlindung di kamp tenda, saat pasukan Israel meningkatkan operasi di sekitar Kota Gaza, 2 September 2025.

Media tersebut berbicara dengan beberapa prajurit cadangan termasuk Kresch, yang semuanya telah bertugas tetapi tidak ingin bertempur lagi di Gaza.

Prajurit lain mengatakan, mereka merasa perang tidak lagi memiliki tujuan militer, dan justru membahayakan para sandera yang tersisa dan menyebabkan penderitaan besar bagi warga Palestina.

Ze'ev Bogomolny (28), prajurit yang bertugas di unit artileri di dekat perbatasan utara Israel dengan Lebanon, bahkan memilih untuk masuk penjara daripada harus menyerang Gaza.

Baca juga: Aksi Mogok Nasional di Israel, Desak Akhiri Perang Gaza dan Bebaskan Sandera

Halaman:


Terkini Lainnya
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo yang Kena Rhesuffle Hari Ini Belum Dilantik
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo yang Kena Rhesuffle Hari Ini Belum Dilantik
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Sepak Terjang Budi Gunawan, Menko Polkam yang Kena Reshuffle Hari Ini
Sepak Terjang Budi Gunawan, Menko Polkam yang Kena Reshuffle Hari Ini
Tren
Masuk Daftar Reshuffle Kabinet Merah Putih Hari Ini, Berikut Sepak Terjang Sri Mulyani
Masuk Daftar Reshuffle Kabinet Merah Putih Hari Ini, Berikut Sepak Terjang Sri Mulyani
Tren
Perjalanan Karier Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Perjalanan Karier Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Sosok Menteri Abdul Kadir Karding yang Kena Reshuffle, Digantikan Mukhtarudin
Sosok Menteri Abdul Kadir Karding yang Kena Reshuffle, Digantikan Mukhtarudin
Tren
Prabowo Lantik Gus Irfan Jadi Menteri Haji dan Umrah, Ini Profil Lengkapnya
Prabowo Lantik Gus Irfan Jadi Menteri Haji dan Umrah, Ini Profil Lengkapnya
Tren
Kenapa Pemerintah Perlu Memenuhi Semua 17+8 Tuntutan Rakyat? Ini Kata Pengamat Politik
Kenapa Pemerintah Perlu Memenuhi Semua 17+8 Tuntutan Rakyat? Ini Kata Pengamat Politik
Tren
Presiden Prabowo Bersiap Umumkan Reshuffle, 5 Kementerian Terimbas
Presiden Prabowo Bersiap Umumkan Reshuffle, 5 Kementerian Terimbas
Tren
Pewaris Takhta Pangeran Hisahito Sudah Dewasa, Jepang Hadapi Tekanan Aturan Suksesi
Pewaris Takhta Pangeran Hisahito Sudah Dewasa, Jepang Hadapi Tekanan Aturan Suksesi
Tren
21 Tahun Kematian Munir, Ini Deretan Kasus HAM yang Pernah Diperjuangkan
21 Tahun Kematian Munir, Ini Deretan Kasus HAM yang Pernah Diperjuangkan
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau