KOMPAS.com - Demam emas tengah melanda dunia, termasuk Indonesia.
Harga logam mulia ini terus meroket dalam beberapa bulan terakhir, mendorong sebagian besar orang menjadikan emas sebagai instrumen investasi andalan.
Namun, di balik tren investasi emas yang kian populer, muncul risiko baru berupa tindak kejahatan.
Di Depok, Jawa Barat, sebuah rumah kosong dibobol maling yang berhasil menggondol 110 gram emas dari dalam rumah tersebut pada 26 September 2025.
Kasus ini mencerminkan sisi lain dari demam emas, yaitu saat nilai logam mulia yang tinggi bukan hanya menarik investor, tetapi juga mengundang pelaku kriminal untuk mengincarnya.
Baca juga: Harga Emas Pecah Rekor Lagi, Tren Wajar atau Anomali Pasar? Ini Kata Ekonom UGM
Agar kejadian serupa tidak terjadi pada kita, bagaimana cara menyimpan emas yang aman?
Para ahli menyarankan emas fisik sebaiknya disimpan di luar rumah. Alternatifnya, bisa disimpan di fasilitas penyimpanan khusus yang memiliki keamanan tinggi dan asuransi.
Berikut beberapa cara aman simpan emas:
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Rijadh Djatu Winardi menyampaikan, membeli emas batangan memang tidak lepas dari risiko kehilangan jika disimpan di dalam rumah.
Ia pun menyarankan untuk menyimpan emas batangan di jasa safe deposit box (kotak deposit aman) perbankan.
"Iya, ada risiko kehilangan pastinya jika disimpan di rumah. Ada alternatif penyimpanan lain, misal di jasa safe deposit box perbankan yang bisa digunakan," ujar Rijadh saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/10/2025).
Rijadh menjelaskan, ada biaya sewa per bulan atau per tahun jika Anda memakai fasilitas tersebut.
Baca juga: 10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Salah Satunya Indonesia
Namun, besar nominal biaya jasanya bisa jadi berbeda antar-perusahaan atau penyedia jasa.
Dikutip dari CBS News, Jumat (10/10/2025), Kepala Konten di Monetary Metals, lembaga keuangan di Arizona, AS, Ben Nadelstein mengatakan bahwa emas adalah aset fisik yang bisa hilang, dicuri, atau rusak.
“Nilai emas berkaitan langsung dengan integritas fisiknya. Tanpa penyimpanan yang aman, investor bisa kehilangan sebagian atau seluruh investasinya,” ujarnya.