Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Tragedi Ponpes Ambruk di Situbondo, Polisi Sebut Dugaan Awal Akibat Faktor Cuaca

Kompas.com - 30/10/2025, 11:30 WIB
Intan Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Bangunan asrama putri Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ambruk pada Rabu (29/10/2025) dini hari. 

Tragedi ini menewaskan satu santriwati dan menyebabkan belasan lainnya luka-luka.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 00.30 WIB di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki. 

Baca juga: Ponpes Sidoarjo Ambruk, Arsitek Ingatkan Gedung Bertingkat Rawan Roboh jika Abaikan Faktor Ini

Sejumlah saksi menyebut tidak ada tanda-tanda bangunan akan roboh, sementara kepolisian masih menyelidiki penyebab pastinya.

Lantas, apa saja yang perlu diketahui terkait tragedi ini? Berikut enam fakta mengenai ponpes ambruk di Situbondo yang telah dikonfirmasi oleh pihak-pihak berwenang.

Terjadi dini hari saat santriwati tengah tidur

Kapolres Situbondo AKBP Rezi Darmawan menjelaskan, insiden ambruknya asrama putri ponpes di Situbondo Jawa Timur terjadi saat para santriwati sedang tertidur lelap.

"Satu santriwati meninggal dunia dan sudah dikebumikan tadi jam 8 pagi," kata Rezi, dikutip dari Kompas.com, Rabu (29/10/2025).

Dari tragedi ini, ada total 12 korban. Satu di antaranya meninggal dunia dan 11 lainnya luka-luka. Para korban langsung dievakuasi oleh petugas bersama warga sekitar.

Baca juga: Apa Resolusi Jihad 1945 yang Disinggung Prabowo dalam Pidato Hari Santri 2025?

Kesaksian santriwati korban selamat

Salah satu korban selamat, Aura Adelia (14), mengaku tidak sempat menyadari tanda-tanda bangunan akan runtuh.

"Saya saat itu tidur terlelap, tiba-tiba (bangunan) ambruk dan lalu saya keluar kamar," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Rabu.

Aura mengatakan satu kamar diisi 19 santriwati. Dalam keadaan panik, ia berlari keluar saat bangunan mulai roboh. 

"Saya tidak tahu apa-apa, cuma saat saya keluar kondisi memang gerimis," katanya.

Saat ini, Aura tengah menjalani perawatan di RSUD Besuki. Ia mengalami luka pada bagian kaki yang baru disadari saat berlari keluar dari bangunan ponpes. 

Baca juga: Prabowo Ajak Santri Warisi Semangat Resolusi Jihad di Hari Santri 2025

Kondisi para korban luka

Sebanyak 11 korban santriwati luka-luka dirawat di tiga fasilitas kesehatan berbeda. Enam orang berada di Puskesmas Besuki, empat di RSUD Besuki, dan satu di RSIA Jatimned.

"Korban yang selamat sekarang dirawat intensif di beberapa tempat, empat di RSUD Besuki, dan satu di RSIA Jatimned," ujar Kapolres Situbondo.

Halaman:


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau