KOMPAS.com - Bangunan asrama putri Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ambruk pada Rabu (29/10/2025) dini hari.
Tragedi ini menewaskan satu santriwati dan menyebabkan belasan lainnya luka-luka.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 00.30 WIB di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki.
Baca juga: Ponpes Sidoarjo Ambruk, Arsitek Ingatkan Gedung Bertingkat Rawan Roboh jika Abaikan Faktor Ini
Sejumlah saksi menyebut tidak ada tanda-tanda bangunan akan roboh, sementara kepolisian masih menyelidiki penyebab pastinya.
Lantas, apa saja yang perlu diketahui terkait tragedi ini? Berikut enam fakta mengenai ponpes ambruk di Situbondo yang telah dikonfirmasi oleh pihak-pihak berwenang.
Kapolres Situbondo AKBP Rezi Darmawan menjelaskan, insiden ambruknya asrama putri ponpes di Situbondo Jawa Timur terjadi saat para santriwati sedang tertidur lelap.
"Satu santriwati meninggal dunia dan sudah dikebumikan tadi jam 8 pagi," kata Rezi, dikutip dari Kompas.com, Rabu (29/10/2025).
Dari tragedi ini, ada total 12 korban. Satu di antaranya meninggal dunia dan 11 lainnya luka-luka. Para korban langsung dievakuasi oleh petugas bersama warga sekitar.
Baca juga: Apa Resolusi Jihad 1945 yang Disinggung Prabowo dalam Pidato Hari Santri 2025?
Salah satu korban selamat, Aura Adelia (14), mengaku tidak sempat menyadari tanda-tanda bangunan akan runtuh.
"Saya saat itu tidur terlelap, tiba-tiba (bangunan) ambruk dan lalu saya keluar kamar," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Rabu.
Aura mengatakan satu kamar diisi 19 santriwati. Dalam keadaan panik, ia berlari keluar saat bangunan mulai roboh.
"Saya tidak tahu apa-apa, cuma saat saya keluar kondisi memang gerimis," katanya.
Saat ini, Aura tengah menjalani perawatan di RSUD Besuki. Ia mengalami luka pada bagian kaki yang baru disadari saat berlari keluar dari bangunan ponpes.
Baca juga: Prabowo Ajak Santri Warisi Semangat Resolusi Jihad di Hari Santri 2025
Sebanyak 11 korban santriwati luka-luka dirawat di tiga fasilitas kesehatan berbeda. Enam orang berada di Puskesmas Besuki, empat di RSUD Besuki, dan satu di RSIA Jatimned.
"Korban yang selamat sekarang dirawat intensif di beberapa tempat, empat di RSUD Besuki, dan satu di RSIA Jatimned," ujar Kapolres Situbondo.