KOMPAS.com - Penelitian terbaru menemukan bukti yang disebut memperkuat teori bahwa manusia berevolusi dari nenek moyang mirip kera Afrika.
Temuan ini menantang beberapa hipotesis lama yang menganggap bahwa garis keturunan manusia tidak berhubungan dengan kera.
Sebab, studi ini menemukan fitur-fitur kera dalam kerangka manusia tertua, termasuk tulang bagian kaki.
Penelitian dipublikasikan pada 15 Oktober 2025 di jurnal Communications Biology oleh tim ilmuwan dari Universitas Washington di St. Louis, Amerika Serikat.
Baca juga: Mahasiswa Arkeologi Temukan Emas dari Abad Pertengahan pada Penggalian Pertamanya
Penelitian yang dipimpin oleh antropolog biologi Thomas (Cody) Prang meninjau kembali fosil Ardipithecus ramidus berusia 4,4 juta tahun yang dijuluki “Ardi”.
Fosil ini pertama kali ditemukan di Ethiopia pada tahun 1994 dan menjadi salah satu kerangka hominin tertua yang pernah ditemukan.
Menurut Prang, Ardi hidup sekitar satu juta tahun sebelum Lucy, fosil manusia purba terkenal lainnya, dan menggambarkan tahap awal evolusi manusia.
“Salah satu kejutan dalam penemuan ini adalah Ardi berjalan tegak, tetapi tetap memiliki banyak karakteristik seperti kera, termasuk kaki yang bisa mencengkeram,” kata Prang, dikutip dari Popular Archeology, Rabu (15/10/2025).
Para peneliti menyebut Ardi sebagai spesies transisi karena memperlihatkan kombinasi antara kemampuan memanjat dan berjalan tegak.
Sebelumnya, banyak ilmuwan mengira Ardi tidak memiliki perilaku khas kera Afrika, tetapi penelitian baru ini membantah anggapan tersebut.
Prang menjelaskan bahwa analisis sebelumnya menilai simpanse dan gorila sebagai “jalan buntu evolusi,” padahal justru memiliki hubungan dekat dengan nenek moyang manusia.
Baca juga: Kapan Manusia Mulai Makan Ikan? Ini Temuan Peneliti di Situs Arkeologi Israel
Dalam penelitian ini, Prang dan timnya meneliti tulang talus, yaitu tulang besar di pergelangan kaki yang menghubungkan tulang kering dan tumit.
Tulang ini penting karena berperan dalam cara spesies berjalan, memanjat, atau menopang berat tubuh.
Para peneliti membandingkan struktur pergelangan kaki Ardi dengan kera Afrika seperti simpanse, gorila, serta manusia purba lainnya.
Hasilnya menunjukkan bahwa talus Ardi memiliki kemiripan kuat dengan kera Afrika, terutama dalam mekanisme dorsofleksi dan inversi, yaitu gerakan kaki ke atas dan ke samping yang membantu hewan memanjat.