Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Teliti Kerangka Manusia Tertua yang Diduga Setengah Kera

Kompas.com - 30/10/2025, 10:45 WIB
Rheandita Vella Aresta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penelitian terbaru menemukan bukti yang disebut memperkuat teori bahwa manusia berevolusi dari nenek moyang mirip kera Afrika.

Temuan ini menantang beberapa hipotesis lama yang menganggap bahwa garis keturunan manusia tidak berhubungan dengan kera.

Sebab, studi ini menemukan fitur-fitur kera dalam kerangka manusia tertua, termasuk tulang bagian kaki.

Penelitian dipublikasikan pada 15 Oktober 2025 di jurnal Communications Biology oleh tim ilmuwan dari Universitas Washington di St. Louis, Amerika Serikat.

Baca juga: Mahasiswa Arkeologi Temukan Emas dari Abad Pertengahan pada Penggalian Pertamanya

Kerangka tertua Ardi yang setengah kera

Penelitian yang dipimpin oleh antropolog biologi Thomas (Cody) Prang meninjau kembali fosil Ardipithecus ramidus berusia 4,4 juta tahun yang dijuluki “Ardi”.

Fosil ini pertama kali ditemukan di Ethiopia pada tahun 1994 dan menjadi salah satu kerangka hominin tertua yang pernah ditemukan.

Menurut Prang, Ardi hidup sekitar satu juta tahun sebelum Lucy, fosil manusia purba terkenal lainnya, dan menggambarkan tahap awal evolusi manusia.

“Salah satu kejutan dalam penemuan ini adalah Ardi berjalan tegak, tetapi tetap memiliki banyak karakteristik seperti kera, termasuk kaki yang bisa mencengkeram,” kata Prang, dikutip dari Popular Archeology, Rabu (15/10/2025).

Para peneliti menyebut Ardi sebagai spesies transisi karena memperlihatkan kombinasi antara kemampuan memanjat dan berjalan tegak.

Sebelumnya, banyak ilmuwan mengira Ardi tidak memiliki perilaku khas kera Afrika, tetapi penelitian baru ini membantah anggapan tersebut.

Prang menjelaskan bahwa analisis sebelumnya menilai simpanse dan gorila sebagai “jalan buntu evolusi,” padahal justru memiliki hubungan dekat dengan nenek moyang manusia.

Baca juga: Kapan Manusia Mulai Makan Ikan? Ini Temuan Peneliti di Situs Arkeologi Israel

Punya kesamaan pergelangan kaki 

Dalam penelitian ini, Prang dan timnya meneliti tulang talus, yaitu tulang besar di pergelangan kaki yang menghubungkan tulang kering dan tumit.

Tulang ini penting karena berperan dalam cara spesies berjalan, memanjat, atau menopang berat tubuh.

Para peneliti membandingkan struktur pergelangan kaki Ardi dengan kera Afrika seperti simpanse, gorila, serta manusia purba lainnya.

Hasilnya menunjukkan bahwa talus Ardi memiliki kemiripan kuat dengan kera Afrika, terutama dalam mekanisme dorsofleksi dan inversi, yaitu gerakan kaki ke atas dan ke samping yang membantu hewan memanjat.

Halaman:


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau