Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIN Ungkap 6 Fakta soal Komet 3I/ATLAS yang Diklaim Warganet sebagai Kapal Induk Alien

Kompas.com - 01/11/2025, 16:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Lini masa media sosial tengah diramaikan oleh video dan foto yang diklaim sebagai penampakan Komet 3I/ATLAS, sebuah obyek langit yang berasal dari luar tata surya.

Sejumlah warganet bahkan menyebut komet tersebut sebagai “kapal induk alien” yang diduga bisa mengancam Bumi.

Misteri tentang 3I/ATLAS, komet atau pesawat alien?” tulis akun TikTok @galan**** dalam unggahannya pada Kamis (30/10/2025).

"Komet antarbintang 3I/ATLAS dicurigai sebagai sebuah kapal induk alien mendekati Bumi," tulis akun @astropedia**********, Jumat (29/10/2025)

Lantas, apa itu Komet 3I/ATLAS? Benarkah ada hubungannya dengan alien?

Berikut BRIN ungkap 6 faktanya.

Baca juga: Komet Lemmon Melintas Dekat Orbit Bumi, Ini Jadwal dan Cara Melihatnya


Komet raksasa dari luar tata surya

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa Komet 3I/ATLAS merupakan komet raksasa yang berasal dari luar tata surya.

“Orbit komet ini berbentuk hiperbola, berbeda dengan kebanyakan komet yang orbitnya elips,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (30/10/2025).

Thomas menerangkan, kode “3” menunjukkan bahwa obyek ini merupakan obyek ketiga yang ditemukan, sementara huruf “I” berarti interstellar atau antarbintang.

Adapun ATLAS adalah nama teleskop pemantau asteroid yang pertama kali mendeteksinya.

Berbeda dengan komet biasa yang mengorbit Matahari, Komet 3I/ATLAS hanya sekali melintas melewati tata surya dan tidak kembali mengorbit.

Mempunyai ukuran yang besar

Thomas menyebut, komet ini memiliki kepala atau coma yang terdiri dari debu dan gas dengan ukuran sekitar 25.000 kilometer, atau dua kali diameter Bumi.

Sementara itu, inti komet yang berupa es padat diperkirakan berukuran belasan kilometer.

“Keunikan 3I/ATLAS adalah ukurannya yang sangat besar," jelas Thomas.

Ia menambahkan, estimasi terakhir bahkan menyebutkan kepala komet yang terdiri dari gas CO2 memiliki diameter sekitar 700.000 kilometer atau setengah diameter Matahari, sekitar lima kali diameter Jupiter.

Baca juga: Ada Komet Lemmon pada 25-28 Oktober, Bisa Dilihat dari Indonesia?

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau