Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyebab Stevens-Johnson Syndrome: Ada Obat-obatan dan Infeksi

Kompas.com - 05/06/2025, 16:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Stevens-Johnson Syndrome (SJS) adalah reaksi imunologis serius yang menyerang kulit dan selaput lendir, seperti mata, mulut, dan alat kelamin.

Kondisi ini termasuk langka namun berpotensi mengancam nyawa karena menyebabkan pengelupasan kulit secara luas dan kerusakan jaringan epitel.

SJS berada dalam satu spektrum dengan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN), dan keduanya kini sering disebut sebagai epidermal necrolysis.

Tingkat keparahannya ditentukan oleh seberapa banyak area kulit yang terlibat. Reaksi ini dapat berlangsung cepat dan memerlukan penanganan medis intensif.

Apa yang menyebabkan sindrom ini muncul? Berikut penjelasan lengkapnya.

Baca juga: Waspadai Stevens-Johnson Syndrome, Penyakit Langka yang Bisa Mengancam Nyawa

Penyebab Stevens-Johnson Syndrome

Sebagian besar kasus SJS disebabkan oleh reaksi terhadap obat-obatan. Namun, ada pula pemicu lain seperti infeksi, keganasan, hingga vaksinasi.

Disarikan dari Jurnal Therapeutic Advances in Chronic Disease pada tahun 2020 dan Jurnal Springer Nature di tahun 2020, berikut adalah sejumlah penyebab utama SJS.

  • Obat-obatan tertentu

Obat merupakan pemicu paling umum dari SJS, dengan kontribusi sekitar 50–95 persen kasus. Beberapa jenis obat yang paling sering dikaitkan dengan SJS adalah:

  • Obat anti-kejang: lamotrigin, fenitoin, karbamazepin
  • Antibiotik sulfa: sulfametoksazol, sulfasalazin
  • Obat asam urat: allopurinol
  • Obat HIV: nevirapine
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) jenis oxicam

Selain itu, beberapa kemoterapi, seperti bendamustin dan fludarabin, juga dilaporkan sebagai pemicu.

Baca juga: Seperti Apa Gatal karena Diabetes? Berikut 4 Ciri-cirinya…

  • Infeksi

Infeksi juga dapat menjadi pemicu SJS, khususnya pada anak-anak. Mycoplasma pneumoniae adalah infeksi bakteri yang paling sering dikaitkan.

Selain itu, virus seperti herpes simplex, CMV, HIV, dan influenza juga bisa memicu reaksi ini.

  • Kondisi keganasan

Pasien dengan kanker, khususnya kanker darah seperti leukemia dan limfoma, memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan SJS.

Hal ini diduga berkaitan dengan gangguan sistem imun atau penggunaan berbagai obat yang potensial menimbulkan reaksi.

  • Vaksinasi dan penyebab lain

Beberapa kasus SJS terjadi setelah vaksinasi, seperti vaksin MMR dan DPT.

Selain itu, transplantasi sumsum tulang, terapi radiasi, dan penyakit radang usus juga dilaporkan sebagai pemicu, meskipun jarang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau