Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Mikroplastik di Udara dan Hujan, Bisa Ganggu Fungsi Paru-paru Menurut Dokter

Kompas.com - 27/10/2025, 22:15 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan, air hujan di Jakarta mengandung mikroplastik. Fragmen plastik berukuran kurang dari lima milimeter ini bisa masuk ke dalam tubuh lewat makanan, minuman, bahkan udara yang dihirup setiap hari.

Jika paparan ini terus terjadi dalam jangka panjang, dampaknya bisa berbahaya. Mikroplastik membawa bahan kimia beracun yang bisa memicu gangguan hormon, peradangan, dan masalah pernapasan.

Baca juga:

Bahaya mikroplastik, bisa masuk ke paru-paru

Riset BRIN temukan mikroplastik di air hujan Jakarta. Mikroplastik bisa masuk ke paru-paru dan membahayakan kesehatan, simak selengkapnya.Unsplash Riset BRIN temukan mikroplastik di air hujan Jakarta. Mikroplastik bisa masuk ke paru-paru dan membahayakan kesehatan, simak selengkapnya.

Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan, mikroplastik bisa masuk hingga ke paru-paru manusia.

“Data ilmiah dari luar negeri jelas menunjukkan ditemukannya partikel mikroplastik pada dahak dan bahkan jaringan paru manusia. Ini karena ukuran partikelnya kecil sehingga dapat masuk jauh ke dalam paru-paru,” kata Prof. Tjandra, dilansir dari Antara, Senin (27/10/2025).

Menurutnya, apabila mikroplastik sampai masuk ke paru-paru, partikel itu bisa menyebabkan peradangan, kerusakan sel, dan gangguan fungsi barier epitel.

Dampak ini bisa membuat jaringan paru-paru menjadi rusak dan memicu penyakit kronis.

Prof. Tjandra menilai, pemerintah perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan paparan mikroplastik dengan penyakit paru-paru, di antaranya asma, penyakit paru-paru obstruktif kronis, fibrosis paru-paru, dan emfisema.

Baca juga:

Riset BRIN temukan mikroplastik di air hujan Jakarta. Mikroplastik bisa masuk ke paru-paru dan membahayakan kesehatan, simak selengkapnya.Shutterstock Riset BRIN temukan mikroplastik di air hujan Jakarta. Mikroplastik bisa masuk ke paru-paru dan membahayakan kesehatan, simak selengkapnya.

Dilaporkan oleh Kompas.com, Senin (20/10/2025), mikroplastik dalam air hujan biasanya berupa serat halus dan fragmen kecil plastik.

Sumbernya dari bahan polimer, misalnya poliester, nilon, polietilena, polipropilena, dan polibutadiena yang banyak digunakan pada ban kendaraan.

Partikel ini sangat kecil, bahkan lebih halus dari debu, sehingga mudah terhirup manusia atau masuk ke tubuh lewat air dan makanan.

Tidak hanya itu, mikroplastik membawa bahan kimia beracun, seperti ftalat, bisfenol A (BPA), dan logam berat. Zat-zat ini bisa terlepas ke lingkungan ketika plastik terurai menjadi partikel mikro atau nano.

Sementara itu, di udara, partikel mikroplastik bisa menyerap polutan lain, termasuk asap kendaraan dan hidrokarbon aromatik, yang semakin meningkatkan risikonya bagi kesehatan manusia.

Baca juga:

Mikroplastik di udara dan air hujan

Riset BRIN temukan mikroplastik di air hujan Jakarta. Mikroplastik bisa masuk ke paru-paru dan membahayakan kesehatan, simak selengkapnya.Pexels/Lerone Pieters Riset BRIN temukan mikroplastik di air hujan Jakarta. Mikroplastik bisa masuk ke paru-paru dan membahayakan kesehatan, simak selengkapnya.

Penelitian juga menunjukkan, partikel mikroplastik saat ini telah menjangkau atmosfer. 

Peneliti BRIN, Muhammad Reza Cordova mengatakan, mikroplastik di udara berasal dari berbagai sumber, seperti serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka.

“Mikroplastik ini beracun bukan karena air hujannya, tapi karena partikel di dalamnya mengandung bahan kimia aditif atau menyerap polutan lain,” kata Reza.

Rata-rata, peneliti menemukan 15 partikel mikroplastik per meter persegi area per hari pada sampel air hujan di kawasan pesisir Jakarta.

Mikroplastik yang terbawa angin bisa turun kembali ke bumi bersama air hujan dan masuk ke lingkungan hidup masyarakat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau