Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Houthi Serang Kapal Militer AS dan Israel di Laut Merah

Kompas.com - 09/04/2025, 16:17 WIB
Albertus Adit,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber AFP

SANA'A, KOMPAS.com - Kelompok Houthi mengeklaim telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal militer Amerika Serikat (AS) dan Israel di Laut Merah.

Aksi ini terjadi tidak lama setelah militer Israel mengungkapkan keberhasilan mereka dalam mencegat drone yang diluncurkan dari wilayah timur.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, melalui video mengonfirmasi bahwa kelompok yang didukung oleh Iran tersebut telah menyerang target militer Israel di wilayah pendudukan Yaffa (Tel Aviv) menggunakan drone yang dinamai “Yaffa”.

Baca juga: Houthi Klaim 3 Orang Tewas karena Serangan AS di Yaman

Tidak hanya itu, Houthi juga menargetkan dua kapal perusak milik AS di Laut Merah dengan sejumlah rudal jelajah dan drone.

Pernyataan ini menyusul pengumuman militer Israel pada hari yang sama, menyatakan bahwa mereka berhasil mencegat drone yang mendekati wilayah mereka dari arah timur, sebelum armada tersebut bisa menyeberangi perbatasan Israel.

Setelah serangan tersebut, saluran TV Al Masirah yang dikelola Houthi melaporkan bahwa serangan udara AS menghantam distrik Harib di Provinsi Marib, yang dikuasai oleh Houthi.

Serangan tersebut merupakan bagian dari rangkaian serangan yang terus berlangsung, menargetkan posisi-posisi Houthi yang sering kali dituduh oleh AS terlibat dalam ancaman terhadap jalur pelayaran internasional.

Konflik ini semakin memanas sejak serangan udara yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap Houthi pada 15 Maret 2025.

Serangan tersebut bertujuan untuk menghentikan ancaman terhadap kapal-kapal yang melintas di jalur pelayaran utama.

Baca juga: Taktik AS Serang Houthi Bocor gara-gara Salah Invite Orang ke Grup Obrolan

Sejak itu, Houthi mengeklaim serangan terhadap kapal-kapal militer AS dan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, yang terjebak dalam pertempuran sengit sejak Oktober 2023.

Wilayah Laut Merah, yang merupakan jalur pelayaran utama penghubung Eropa dan Asia, kini semakin rawan akibat serangan-serangan tersebut.

Serangan-serangan ini mengganggu lalu lintas pelayaran internasional yang melalui Laut Merah dan Teluk Aden, serta wilayah Israel.

Jalur ini mengangkut sekitar 12 persen dari seluruh perdagangan maritim dunia, memaksa banyak perusahaan pelayaran untuk mencari jalur alternatif yang lebih jauh melalui ujung selatan Afrika.

Meskipun telah ada gencatan senjata pada Januari 2025, gencatan senjata tersebut berakhir setelah Israel melanjutkan serangan di Gaza pada Maret 2025, mengakhiri periode singkat yang sempat memberikan harapan untuk perdamaian sementara.

Baca juga: Serangan Houthi Paksa Kapal-kapal AS Lewati Jalur Afrika, Sebabkan Kerugian Miliaran Rupiah

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau