Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Luka Gempa Turkiye 236 Orang, Warga Teringat Bencana 2023

Kompas.com - 26/04/2025, 09:07 WIB
Albertus Adit,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber Reuters, Antara

ISTANBUL, KOMPAS.com - Lebih dari 1.000 orang mengungsi ke masjid, sekolah, dan tempat penampungan sementara lainnya di Istanbul, Turkiye, setelah gempa bermagnitudo 6,2 mengguncang kota tersebut pada Rabu (23/4/2025).

Dikutip dari Antara, gempa ini menyebabkan 236 orang luka-luka. Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Turkiye, Kemal Memisoglu, pada Kamis (24/4/2025).

Meski tidak ada laporan korban jiwa, gempa tersebut memicu kepanikan warga yang berhamburan keluar rumah, mengingatkan mereka pada gempa dahsyat yang melanda Turkiye bagian tenggara dua tahun lalu.

Baca juga: 3 Gempa Berdekatan Guncang Istanbul Turkiye, Warga Panik Keluar Rumah

Risiko besar gempa Turkiye

Menurut otoritas setempat, sekitar 1,5 juta bangunan di Istanbul terancam akibat gempa. Data terbaru menyebutkan, sekitar 5 juta dari total 16 juta penduduk kota ini tinggal di bangunan yang berisiko tinggi terhadap guncangan.

Menteri Urbanisasi Turkiye, Murat Kurum, menekankan perlunya renovasi segera terhadap sepertiga dari bangunan yang dinilai berbahaya.

"Kita tidak punya waktu untuk disia-siakan," tegas Kurum, seperti dikutip dari Reuters. Ia menambahkan, pemerintah kota dan pusat tengah berupaya mempercepat transformasi infrastruktur untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi gempa yang lebih besar.

Menteri Dalam Negeri Turkiye, Ali Yerlikaya, mengatakan bahwa kebutuhan tempat tinggal sementara bagi 101.000 warga telah dipenuhi.

Sebagian besar warga menginap di masjid, sekolah, dan asrama, sedangkan yang lain memilih tidur di tenda atau kendaraan.

Sementara itu, puluhan warga mengalami luka ringan, kebanyakan akibat terjatuh saat berusaha keluar dari bangunan. Sebanyak tujuh bangunan di Istanbul juga dilaporkan mengalami kerusakan ringan.

Baca juga: Gempa Istanbul Turkiye, Belum Ada WNI yang Jadi Korban

Krisis politik perburuk situasi gempa Turkiye

Penduduk setempat menunggu di sebuah taman di Istanbul pada 23 April 2025, setelah gempa Turkiye pertama terjadi pada pukul 12.49 siang yang diikuti oleh tiga gempa lainnya dengan magnitudo 4,4 hingga 4,9. Gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang Laut Marmara di dekat pinggiran barat Istanbul pada 23 April 2025, kata para pejabat, dengan dampak yang terasa di seluruh kota terbesar di Turkiye, tempat orang-orang berlarian ke jalan usai gempa Turkiye.AFP/YASIN AKGUL Penduduk setempat menunggu di sebuah taman di Istanbul pada 23 April 2025, setelah gempa Turkiye pertama terjadi pada pukul 12.49 siang yang diikuti oleh tiga gempa lainnya dengan magnitudo 4,4 hingga 4,9. Gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang Laut Marmara di dekat pinggiran barat Istanbul pada 23 April 2025, kata para pejabat, dengan dampak yang terasa di seluruh kota terbesar di Turkiye, tempat orang-orang berlarian ke jalan usai gempa Turkiye.
Situasi semakin kompleks di tengah gejolak politik yang terjadi. Istanbul saat ini dilanda protes massal menyusul penangkapan Wali Kota Ekrem Imamoglu.

Dalam pernyataan di media sosial, Imamoglu menyampaikan rasa sedihnya karena tidak dapat langsung membantu warga.

"Saya merasa sangat sedih karena tidak bisa membantu masyarakat saya secara langsung," ujarnya dari penjara.

Penangkapan Imamoglu, yang merupakan pesaing utama Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, serta sejumlah pejabat tanggap bencana lainnya, menimbulkan kontroversi. Banyak pihak menilai tindakan ini sebagai bentuk politisasi dan anti-demokrasi.

Sementara itu, kenangan akan bencana serupa terus menghantui warga. Gempa mematikan pada Februari 2023 yang menewaskan lebih dari 55.000 orang di Turkiye dan Suriah kembali teringat.

Begitu juga dengan tragedi gempa tahun 1999 di dekat Istanbul yang merenggut lebih dari 17.000 nyawa.

Pemerintah setempat mendesak agar usulan pembentukan Dewan Gempa Istanbul segera direalisasikan guna memperkuat kesiapsiagaan kota menghadapi potensi gempa di masa depan.

Baca juga: Setahun Gempa Turkiye, Minim Pemulihan, Warga Masih Tinggali Kamp Pengungsi

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau