Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restoran China Terbakar Saat Jam Makan Siang, 22 Orang Tewas

Kompas.com - 01/05/2025, 09:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LIAOYANG, KOMPAS.com - Kebakaran besar melanda restoran dua lantai di Kota Liaoyang, Provinsi Liaoning, China timur laut, pada Selasa (30/4/2025) siang, menyebabkan sedikitnya 22 orang tewas dan tiga lainnya terluka.

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 12.40 waktu setempat itu, berlangsung saat jam makan siang.

Kantor berita Pemerintah China, CCTV, melaporkan bahwa insiden tersebut menelan korban jiwa dan melukai beberapa orang.

Baca juga: Israel Darurat Nasional Usai Dilanda Kebakaran Besar Dekat Yerusalem

“Insiden ini mengakibatkan 22 kematian dan tiga cedera,” demikian pernyataan resmi CCTV, mengutip kantor berita AFP.

Video kebakaran beredar di media sosial

Kejadian tragis ini terekam dalam berbagai video yang tersebar di media sosial.

Dalam salah satu video yang sudah diverifikasi oleh AFP, kobaran api terlihat menghanguskan bagian atas gedung restoran, sementara asap hitam membumbung tinggi.

Video lain yang diunggah di Douyin, aplikasi versi lokal TikTok, menunjukkan petugas medis mengevakuasi korban dengan tandu menuju ambulans, sedangkan petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api dengan selang air.

Rekaman dari udara menunjukkan lebih dari selusin unit pemadam kebakaran yang terparkir di sekitar lokasi kejadian, menggambarkan besarnya upaya yang dilakukan untuk mengatasi api yang begitu cepat membesar.

Pemerintah setempat melalui media Xinhua mengonfirmasi bahwa operator restoran telah ditahan oleh pihak kepolisian pada Selasa malam.

Xinhua juga melaporkan bahwa 22 kendaraan pemadam kebakaran serta 85 petugas dikerahkan untuk memadamkan api dan melakukan penyelamatan.

“Upaya penyelamatan telah selesai. Semua korban luka saat ini dalam kondisi stabil,” tulis Xinhua.

Namun, penyebab pasti kebakaran restoran China masih dalam penyelidikan. Otoritas setempat belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai sumber api atau apakah ada pelanggaran terkait standar keselamatan bangunan yang mungkin menyebabkan insiden tersebut.

Baca juga: Kebakaran Hebat Melanda Hotel di India, 15 Orang Tewas

Presiden China Xi Jinping mengecam insiden ini dan menyerukan penyelidikan menyeluruh serta pertanggungjawaban hukum atas kejadian tersebut.

“Segala upaya harus dilakukan untuk merawat yang terluka, menangani dengan tepat dampak kebakaran bagi yang meninggal, memberikan dukungan kepada keluarga mereka, segera menentukan penyebab kebakaran, dan mengejar akuntabilitas sesuai dengan hukum,” ujar Xi dalam pernyataannya yang dikutip oleh CCTV.

Kebakaran besar yang menewaskan banyak orang bukanlah kejadian langka di China. Kurangnya pengawasan terhadap standar keselamatan bangunan dan praktik kerja yang longgar sering kali menjadi faktor penyebab utama dalam sejumlah insiden serupa.

Pada awal April 2025, kebakaran di panti jompo Provinsi Hebei menewaskan 20 orang. Sebelumnya, pada Januari 2025, kebakaran di pasar sayur di Kota Zhangjiakou, barat laut Beijing, menyebabkan delapan orang tewas dan 15 lainnya terluka.

Sementara itu, pada Desember 2024, sembilan pekerja meninggal dalam kebakaran di lokasi konstruksi di Kota Rongcheng.

Baca juga: Suasana Putra Heights bak Medan Perang Usai Kebakaran Pipa Gas di Malaysia

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau