LIAOYANG, KOMPAS.com - Kebakaran besar melanda restoran dua lantai di Kota Liaoyang, Provinsi Liaoning, China timur laut, pada Selasa (30/4/2025) siang, menyebabkan sedikitnya 22 orang tewas dan tiga lainnya terluka.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 12.40 waktu setempat itu, berlangsung saat jam makan siang.
Kantor berita Pemerintah China, CCTV, melaporkan bahwa insiden tersebut menelan korban jiwa dan melukai beberapa orang.
Baca juga: Israel Darurat Nasional Usai Dilanda Kebakaran Besar Dekat Yerusalem
“Insiden ini mengakibatkan 22 kematian dan tiga cedera,” demikian pernyataan resmi CCTV, mengutip kantor berita AFP.
Kejadian tragis ini terekam dalam berbagai video yang tersebar di media sosial.
Dalam salah satu video yang sudah diverifikasi oleh AFP, kobaran api terlihat menghanguskan bagian atas gedung restoran, sementara asap hitam membumbung tinggi.
Eyewitness footage from Liaoyang, northeastern China, captured the intensity of a deadly restaurant fire, showing large flames and heavy smoke https://t.co/n8Irgy2krp pic.twitter.com/9uEICLOWj2
— Reuters (@Reuters) April 30, 2025
Video lain yang diunggah di Douyin, aplikasi versi lokal TikTok, menunjukkan petugas medis mengevakuasi korban dengan tandu menuju ambulans, sedangkan petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api dengan selang air.
Rekaman dari udara menunjukkan lebih dari selusin unit pemadam kebakaran yang terparkir di sekitar lokasi kejadian, menggambarkan besarnya upaya yang dilakukan untuk mengatasi api yang begitu cepat membesar.
Pemerintah setempat melalui media Xinhua mengonfirmasi bahwa operator restoran telah ditahan oleh pihak kepolisian pada Selasa malam.
Xinhua juga melaporkan bahwa 22 kendaraan pemadam kebakaran serta 85 petugas dikerahkan untuk memadamkan api dan melakukan penyelamatan.
“Upaya penyelamatan telah selesai. Semua korban luka saat ini dalam kondisi stabil,” tulis Xinhua.
Namun, penyebab pasti kebakaran restoran China masih dalam penyelidikan. Otoritas setempat belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai sumber api atau apakah ada pelanggaran terkait standar keselamatan bangunan yang mungkin menyebabkan insiden tersebut.
Baca juga: Kebakaran Hebat Melanda Hotel di India, 15 Orang Tewas
Presiden China Xi Jinping mengecam insiden ini dan menyerukan penyelidikan menyeluruh serta pertanggungjawaban hukum atas kejadian tersebut.
“Segala upaya harus dilakukan untuk merawat yang terluka, menangani dengan tepat dampak kebakaran bagi yang meninggal, memberikan dukungan kepada keluarga mereka, segera menentukan penyebab kebakaran, dan mengejar akuntabilitas sesuai dengan hukum,” ujar Xi dalam pernyataannya yang dikutip oleh CCTV.
Kebakaran besar yang menewaskan banyak orang bukanlah kejadian langka di China. Kurangnya pengawasan terhadap standar keselamatan bangunan dan praktik kerja yang longgar sering kali menjadi faktor penyebab utama dalam sejumlah insiden serupa.
Pada awal April 2025, kebakaran di panti jompo Provinsi Hebei menewaskan 20 orang. Sebelumnya, pada Januari 2025, kebakaran di pasar sayur di Kota Zhangjiakou, barat laut Beijing, menyebabkan delapan orang tewas dan 15 lainnya terluka.
Sementara itu, pada Desember 2024, sembilan pekerja meninggal dalam kebakaran di lokasi konstruksi di Kota Rongcheng.
Baca juga: Suasana Putra Heights bak Medan Perang Usai Kebakaran Pipa Gas di Malaysia
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini