Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar: China "Pemenang" Perang India-Pakistan

Kompas.com - 20/05/2025, 22:00 WIB
Albertus Adit,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber BBC, Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - Ketegangan bersenjata antara India dan Pakistan yang berlangsung selama empat hari pada awal Mei 2025 berakhir dengan gencatan senjata.

Meski kedua pihak mengklaim kemenangan, perhatian dunia justru tertuju pada peran industri pertahanan China yang dinilai memperoleh keuntungan dari konflik ini.

Ketegangan memuncak setelah India melancarkan serangan udara pada 7 Mei 2025 terhadap fasilitas yang disebut sebagai “infrastruktur teroris” di wilayah Pakistan.

Baca juga: Konflik Mereda, India dan Pakistan Sepakat Tarik Pasukan Paling Lambat Akhir Mei

Serangan itu disebut sebagai balasan atas insiden berdarah di Pahalgam, Kashmir, pada 22 April 2025 yang menewaskan 26 orang, sebagian besar adalah wisatawan.

New Delhi menuding kelompok bersenjata yang berbasis di Pakistan sebagai dalang serangan tersebut. Namun, Islamabad membantah keras tuduhan itu.

India kemudian menggelar Operasi Sindoor yang berkembang menjadi pertempuran udara terbuka. Jet tempur, rudal jarak jauh, dan drone dikerahkan oleh kedua negara.

Jet tempur JF-17 Thunder Pakistan buatan China saat terbang dalam parade militer di Islamabad, 23 Maret 2018.AFP/AAMIR QURESHI Jet tempur JF-17 Thunder Pakistan buatan China saat terbang dalam parade militer di Islamabad, 23 Maret 2018.
India mengandalkan jet tempur buatan Perancis dan Rusia, sedangkan Pakistan mengerahkan J-10 dan JF-17, yang dikembangkan bersama dengan China.

Kedua pihak menyatakan bahwa pesawat mereka tidak menyeberangi perbatasan secara langsung dan hanya meluncurkan rudal dari kejauhan.

Islamabad mengeklaim telah menembak jatuh sedikitnya enam jet tempur India, termasuk Rafale buatan Perancis. Namun, belum ada konfirmasi dari pihak India.

“Kerugian adalah bagian dari pertempuran. Kami telah mencapai tujuan yang kami pilih, dan semua pilot kami kembali ke rumah,” ujar Marsekal Udara AK Bharti dari Angkatan Udara India saat menjawab klaim Pakistan.

Di sisi lain, India menyatakan telah menewaskan lebih dari 100 anggota kelompok militan dalam serangan yang menyasar markas Lashkar-e-Taiba dan Jaish-e-Mohammed di wilayah Pakistan.

Baca juga: Pakistan Klaim Jatuhkan Rafale India, Perlukah Indonesia Waswas?

Senjata China disorot dunia

Chengdu J-10C milik Angkatan Udara Pakistan.defence.pk Chengdu J-10C milik Angkatan Udara Pakistan.
Laporan Reuters yang mengutip pejabat Amerika Serikat menyebutkan, jet J-10 buatan China kemungkinan digunakan Pakistan untuk menembakkan rudal udara-ke-udara.

Situasi ini menjadi ajang unjuk kemampuan senjata China di medan tempur nyata, sesuatu yang jarang terjadi sebelumnya.

“Pertempuran udara tersebut merupakan iklan besar bagi industri senjata China. Hingga saat ini, China tidak memiliki kesempatan untuk menguji platformnya dalam situasi pertempuran,” kata Zhou Bo, pensiunan kolonel senior Tentara Pembebasan Rakyat China, kepada BBC.

Saham Avic Chengdu Aircraft, produsen J-10, dilaporkan melonjak hingga 40 persen setelah peran jet ini mencuat dalam konflik.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau