Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Idealnya, ketika kita sudah masuk masa pensiun itu rasanya cukup untuk menimati hasil yang sedari dulu kita lakukan.
Sayangnya, adakah yang kita lakukan agar masa pensiun nanti bisa kita tuai?
Maka, tidak perlu lagi menunggu untuk berani memulai usaha yang akan jadi passive income di masa pensiun nanti. Membuka usaha jelang pensiun adalah hal yang sangat bijak dilakukan.
Memulai Usaha dari Sekarang
Memulai usaha sampingan atau investasi sekarang dapat membantu Anda mempersiapkan diri untuk masa pensiun yang lebih baik.
Memiliki sumber penghasilan tambahan, Anda dapat meningkatkan kualitas hidup Anda di masa pensiun dan tidak terlalu bergantung pada gaji bulanan.
Tidak jarang orang tua yang masa tuanya harus kesulitan ekonomi, karena terlena dengan waktu. Menikmati kehidupan yang ada di masa muda dan lupa mempersiapkan masa tua saat ia tidak produktif lagi untuk bekerja.
Sebelum terlambat, pikirkan celah-celah peluang yang memungkinkan Anda memiliki penghasilan tambahan agar gaji bulanan tidak terlalu terkuras tanpa sisa.
Penghasilan tambahan dari usaha yang dimulai sejak sekarang memungkinkan Anda untuk dapat menyisihkan tabungan dan cadangan dana untuk digunakan masa tua nanti.
Gaya Hidup Hemat dan Sederhana
Untuk mencapai masa pensiun yang sejahtera, Anda juga perlu menerapkan gaya hidup hemat dan sederhana.
Ini berarti Anda harus membedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta memprioritaskan pengeluaran yang lebih penting. Dengan demikian, Anda dapat menghemat uang dan meningkatkan tabungan Anda.
Sebaiknya mulailah mengganti pola pikir "mumpung muda, maka nikmati hidup sebebasnya" yang malah membuat Anda terbiasa menghabiskan uang hanya untuk kesenangan sesaat karena merasa cukup.
Mewajibkan diri healing setiap habis gajian atau berdalih dalam istilah "self reward" karena telah merasa bekerja keras dan merasa perlu menghargai diri sendiri dengan rekreasi, atau membeli barang-barang mewah yang diinginkan.
Takar prioritas, rekreasi boleh saja, memberikan self reward pun sah-sah saja. Namun kembali lagi, Anda harus pandai-pandai menyesuaikan pengeluaran dan seberapa besar pemasukan yang dihasilkan.