Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2023, 11:07 WIB
Hamzah Arfah,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG berkomitmen untuk mengawal upaya pelestarian ozon melalui pengoperasian fasilitas pemusnah Bahan Perusak Ozon (BPO) di Narogong, Jawa Barat. Fasilitas ini diklaim menjadi yang pertama di Asia Tenggara.

Lapisan ozon memiliki peranan penting melindungi bumi dari bahaya radiasi ultraviolet (UV) matahari, terutama UV-B. Lubang ozon di Benua Antartika yang ditemukan pertama kali pada awal 1980-an, telah meningkatkan atensi publik sedunia dan mendorong aksi global untuk melakukan pemulihan.

Aksi global tersebut dikenal dengan nama Protokol Montreal, sebuah perjanjian internasional untuk melindungi lapisan ozon dari zat-zat kimia berbahaya dan merusak, seperti Chlorofluorocarbon (CFC) yang memiliki unsur klorin, florin dan karbon, yang ditemui pada alat pendingin ruangan atau air conditioner (AC).

Baca juga: Kamu Bisa Ikut Peduli Lingkungan dengan Menanam Tanaman, Begini Caranya

Panel ilmiah didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada awal 2023 melaporkan, lapisan ozon sedang menuju pemulihan berkat kerja keras puluhan tahun untuk menghilangkan bahan kimia perusak ozon.

Panel yang terdiri dari para ahli internasional itu mengabarkan, lapisan ozon diharapkan pulih ke ukuran tahun 1980 (saat lubang ozon diakui secara resmi) pada 2066 di Antartika, pada 2045 di kutub utara dan pada 2040 di bagian dunia lainnya.

Adanya lubang ozon akan menurunkan fungsinya sebagai penghalau radiasi UV dari matahari, yang dapat menyebabkan kanker kulit, kerusakan pada mata, serta mengganggu sistem imun manusia.

Radiasi UV juga dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan ekosistem perairan, serta menyebabkan penyakit pada hewan.

Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan, SIG berpartisipasi dalam upaya pelestarian ozon sesuai Protokol Montreal dengan kehadiran fasilitas pemusnah BPO yang telah beroperasi sejak 2007 dan sekaligus pertama di Asia Tenggara.

Baca juga: Limbah Cair Sawit, Pencemar Lingkungan yang Berpotensi Jadi Sumber Energi Terbarukan

Fasilitas pemusnah BPO tersebut dioperasikan oleh Nathabumi, yang merupakan unit bisnis SIG di Narogong, Jawa barat. Nathabumi menyediakan solusi pengelolaan limbah dan sampah berkelanjutan, bagi sektor industri dan pemerintah kota.

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, fasilitas pemusnah BPO yang juga pertama di Asia Tenggara tersebut merupakan wujud kontribusi pihanya dalam upaya pelestarian ozon dan menjaga keberlanjutan kehidupan di bumi.

"Proses pemusnahan BPO oleh Nathabumi dilakukan dengan teknologi yang aman dan ramah lingkungan. Di mana limbah BPO yang berbentuk cair maupun gas, dimusnahkan dalam tanur semen dengan suhu mencapai 1.500 derajat celsius secara stabil," ujar Vita melalui keterangan tertulis, Sabtu (16/9/2023).

Fasilitas pemusnahan BPO milik SIG, telah memiliki izin pengolahan BPO berdasarkan keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor S.88/Menlhk/Setjen/PLB.3/1/2020.

Baca juga: Komitmen Petrokimia Gresik Dukung Pengelolaan Lingkungan di Jawa Timur

Terhitung sejak 2007 hingga semester I 2023, Nathabumi telah memusnahkan sebanyak 103 ton BPO yang dapat merusak lapisan ozon, atau telah membantu mencegah pelepasan gas rumah kaca ke atmosfer setara 220.914 ton karbondioksida equivalent.

Jenis BPO yang dimusnahkan di antaranya, senyawa halon yang banyak digunakan untuk bahan pemadam kebakaran, refrigerant-CFC/HCFC/HFC dari unit pendingin seperti AC dan lemari es, juga SF6 yang biasa digunakan dalam peralatan listrik tegangan tinggi.

BPO tersebut berasal dari berbagai macam industri. Mulai dari industri makanan dan minuman, farmasi, kimia, petrokimia, manufaktur, energi, pertambangan, pengelolaan limbah, hingga minyak dan gas.

Selain fasilitas pemusnah BPO, Nathabumi juga menyediakan layanan pengelolaan limbah industri B3 maupun Non-B3, pengelolaan sampah perkotaan, analisa dan laboratorium limbah, hingga pengelolaan limbah pengeboran.

Sistem pengelolaan limbah dan sampah dilakukan dengan pendekatan bertanggung jawab dan ramah lingkungan melalui metode co-processing, yang memanfaatkan suhu tinggi dalam tanur semen untuk memusnahkan limbah dan sampah tanpa menyisakan residu. 

Baca juga: Masyarakat Sangat Peduli Lingkungan, Capres Dituntut Beberkan Strategi Krisis Iklim

Hingga kini, Nathabumi telah membantu lebih dari 600 perusahaan di Indonesia, dalam pengelolaan limbah dan sampah yang tidak hanya memberikan dampak positif bagi kelestarian alam, tetapi juga manfaat ekonomi.

"Perkembangan industri menuntut pengelolaan limbah dan sampah dengan cara terbaik, untuk menjaga alam tetap lestari. SIG berkomitmen memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs),” tutur Vita.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau