Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Optimistis Mampu Kurangi 70 Persen Sampah Plastik di Laut

Kompas.com - 26/06/2024, 08:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengatakan, Indonesia optimistis mampu mengurangi 70 persen sampah plastik yang saat ini mengendap dan mencemari laut.

"Target Indonesia sampai dengan 2025 sampah plastik di laut sudah bisa kita kurangi," kata Plt Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Aniza di Padang, Selasa (25/6/2024).

Aniza mengatakan, target tersebut tergolong besar dan ambisius, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Garudafood Inisiasi Pengelolaan Sampah Organik dengan Maggot di Jatijajar Depok

Namun Aniza menuturkan, pemerintah khususnya instansi terkait harus berani mematok target lebih untuk menjamin ekosistem bawah laut bebas dari ancaman polusi sampah plastik.

Berdasarkan data yang diperoleh Kemenko Marves, pada 2023 terdapat sekitar 12,87 juta ton sampah plastik yang tersebar di perairan laut Indonesia.

Pemerintah menyusun berbagai kebijakan termasuk lewat "Misi Indonesia 2024", salah satunya fokus mengkaji sampah dan mikro plastik yang terkandung di laut Indonesia.

Dari rangkaian penelitian organisasi nirlaba eksplorasi laut global OceanX bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), peneliti menemukan di kedalaman tertentu sampah plastik namun tidak sebanyak di negara lain.

Baca juga: NTTI Pasang Pembatas, Selamatkan Laut Bunaken dari Sampah Plastik

Meskipun dibanding negara lain volume sampah plastik Indonesia tidak sebesar negara lain, Aniza menegaskan pencegahan serta solusi sampah plastik harus segera disiapkan.

Kemudian, dari penelitian "Misi Indonesia 2024" yang melibatkan peneliti luar, peneliti juga mengambil sampel air guna memastikan kadar atau kandungan mikro plastik di laut Indonesia.

"Jadi, sampel sudah diambil namun belum diteliti berapa persentase mikro plastik yang ada di dalam air," jelas dia.

Hasil penelitian tentang mikro plastik sangat penting sebagai bahan kajian atau peringatan dini bagi pemerintah dan masyarakat luas agar menjaga laut dari polusi sampah.

Baca juga: Banyak Perusahaan Belum Susun Peta Jalan Pengurangan Sampah

Pasalnya, kandungan mikroplastik dapat mencemari laut serta ekosistemnya.

Ikan-ikan yang memakan mikro plastik kemudian dikonsumsi masyarakat akan menjadi ancaman bagi kesehatan.

Setelah seluruh rangkaian penelitian tahap satu hingga lima selesai, Kemenko Marves bersama tim peneliti akan mengumumkan hasil temuan dan mengadakan seminar.

Harapannya, lanjut Anizam masyarakat lebih peduli dalam menjaga ekosistem laut.

Baca juga: Sampah Plastik Idul Adha Tahun 2024 Diperkirakan Tembus 608 Ton

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau