Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat di Desa Guci Tegal Berhasil Kembangkan Hutan Wisata Berkelanjutan

Kompas.com - 05/12/2024, 09:02 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Kelompok Tani Hutan (KTH) Berkah Wana Guci selaku binaan Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University berhasil mengembangkan hutan wisata di kawasan Desa Guci Kabupaten Tegal Jawa Tengah.

Diki Reynaldi selaku perwakilan DPMA IPB mengatakan hutan wisata yang dikembangkan tersebut bisa menjadi ajang eksplorasi alam sekaligus memperkenalkan konsep ekowisata unik yang menggabungkan petualangan dengan menggunakan jeep serta pelestarian lingkungan melalui penanaman pohon.

"Penanaman pohon ini menjadi bagian dari upaya mengurangi jejak karbon yang dihasilkan selama kegiatan wisata jeep sekaligus memperkuat komitmen Kabupaten Tegal dalam pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata berbasis ekowisata," ujarnya.

Baca juga:

Sementara itu Pj Bupati Tegal Agustyarsyah menuturkan hadirnya wana wisata ini diharapkan mampu menjadi pendorong perekonomian masyarakat setempat.

"Guci kini tidak hanya dikenal dengan pemandian air panasnya, tetapi juga sebagai destinasi petualangan yang mendidik, seru, dan berkontribusi pada kelestarian lingkungan," ujarnya dalam keterangan resmi pekan lalu.

Wana wisata di Guci yang dipimpin oleh Birin ini menawarkan berbagai atraksi. Selain petualangan menjelajahi dengan jeep, wisatawan juga bisa mengunjungi taman stroberi.

Kemudian, sebelum menyelesaikan petualangan, para wisatawan bersama-sama menanam pohon di kawasan hutan.

"Kehadiran DPMA IPB dan rombongan PJ Bupati Tegal semakin menegaskan pentingnya pengembangan ekowisata yang berkelanjutan di kawasan ini. Guci kini tidak hanya dikenal dengan pemandian air panasnya, tetapi juga sebagai destinasi petualangan yang mendidik, seru, dan berkontribusi pada kelestarian lingkungan," kata Diki.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau