KOMPAS.com - Islandia merupakan salah satu dari sedikit tempat di dunia yang tidak memiliki populasi nyamuk karena iklimnya yang tidak bersahabat dan kurangnya air yang tergenang.
Satu-satunya tempat bebas nyamuk lainnya adalah Antartika. Namun, pecinta serangga Bjorn Hjatason meyakini telah menemukan tiga ekor nyamuk di lembah gletser Kjós, dekat Reykjavik, saat ia menggunakan tali yang direndam anggur, yang biasanya digunakan untuk mengamati ngengat.
Perubahan iklim menghangatkan negara tersebut empat kali lebih cepat daripada wilayah belahan bumi utara lainnya, mengakibatkan pencairan gletser yang belum pernah terjadi sebelumnya dan gelombang panas yang sering terjadi.
Baca juga: Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pada bulan Mei tahun ini, Islandia mencatat hari terpanasnya, dengan suhu mencapai 26,6 derajat C, sementara beberapa wilayah juga mengalami suhu lebih dari 10 derajat C di atas rata-rata selama musim semi.
Pemanasan yang cepat ini dikhawatirkan membuat nyamuk bertahan hidup di Islandia, menyebar di rawa dan kolam-kolam.
Melansir Euro News, Rabu (22/10/2025) pada 16 Oktober, Hjatason membagikan penemuannya di halaman media sosial lokal dan menggambarkan serangga yang ia tangkap sebagai lalat aneh.
Hjatason mengirim ketiga nyamuk tersebut ke Institut Ilmu Pengetahuan Alam Islandia, di mana ahli entomologi Matthías Alfreðsson mengidentifikasi mereka sebagai dua nyamuk betina dan satu nyamuk jantan Culiseta annulata.
Jenis nyamuk ini lebih tahan dingin daripada yang lain dan dapat ditemukan di iklim yang keras seperti Siberia.
Alfreðsso mengatakan spesies ini sering mencari perlindungan di area dalam ruangan seperti lumbung untuk menahan kondisi musim dingin yang keras.
Ahli entomologi tersebut tidak yakin apakah perubahan iklim dapat disalahkan sepenuhnya atas kedatangan nyamuk, tetapi ia memperingatkan peningkatan suhu kemungkinan akan meningkatkan potensi bagi spesies nyamuk lain untuk menetap di Islandia, jika mereka tiba.
Ada kemungkinan juga serangga-serangga tersebut datang dari negara lain melalui kapal atau kontainer.
Baca juga: Cuaca Panas Picu Peningkatan Penyakit yang Ditularkan Nyamuk
Kejadian penemuan nyamuk di Islandia bukanlah yang pertama kali. Beberapa tahun sebelumnya, seekor nyamuk namun dari spesies yang berbeda pernah ditemukan di dalam pesawat terbang di bandara utama Islandia, Bandara Internasional Keflavík.
Meskipun pernah ditemukan di dalam pesawat, nyamuk belum pernah terlihat hidup atau berkembang biak di alam bebas di Islandia hingga penemuan yang baru dilaporkan bulan ini.
Pemantauan lebih lanjut kini diperlukan untuk memastikan apakah spesies nyamuk tersebut telah benar-benar berkembang biak di Islandia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya