Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
CERITA LESTARI

WWF-Indonesia Dorong Inisiatif Nature-Positive dan Ajak Generasi Muda Melestarikan Alam

Kompas.com - 29/10/2025, 16:44 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
ADM

Tim Redaksi

KOMPAS.com – WWF-Indonesia turut berpartisipasi aktif dalam Lestari Summit 2025 yang digagas KG Media di Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Dalam gelaran tersebut, WWF-Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendorong transformasi menuju “Nature-Positive”, sebuah inisiatif yang menggandeng para pihak untuk menghentikan degradasi dan mengembalikan kelestarian alam pada 2030.

Agar planet Bumi tetap lestari, WWF-Indonesia mengajak para pemangku kepentingan untuk menempatkan alam sebagai bagian inti dari strategi pembangunan dan pengambilan keputusan bisnis.

Chief Conservation Officer WWF-Indonesia Dewi Lestari Yani Rizki membagikan konsep mengenai pentingnya menjaga kondisi alam dan keanekaragaman hayati (kehati).

Ekosistem yang sehat dan kaya akan kehati memiliki kemampuan lebih besar dalam menyediakan manfaat langsung bagi manusia, termasuk mendukung ketahanan ekonomi.

Baca juga: WWF Indonesia Gandeng Pemkot Bogor Atasi Permasalahan Sampah Plastik

Bukan hanya itu, isu tersebut tidak bisa dilihat hanya dari satu spesies atau satu wilayah saja, melainkan sebagai rantai yang saling menopang satu sama lain.

Sebagai negara dengan ekonomi berbasis komoditas, upaya pelestarian alam di Indonesia harus dipahami sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan berkelanjutan dan transformasi ekonomi nasional.

Itu sebabnya, WWF-Indonesia turut mendorong perubahan melalui sektor riil dan sektor keuangan.

“Melalui program Sustainable Finance, kami mendorong transisi hijau melalui dua pilar utama, Greening the Finance dan Financing Green, yang tujuannya untuk mendorong aliran pembiayaan dan pendanaan ke arah yang berkelanjutan,” ujar Dewi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (29/10/2025).

Pelaporan menjadi panduan strategis pelaku bisnis

Lestari Summit 2025 menjadi forum ideal bagi WWF-Indonesia untuk mengedepankan topik pelestarian bumi dalam konsep keterkaitan antara pelaku ekonomi dan alam melalui kerangka Taskforce on Nature-related Financial Disclosure (TNFD).

Baca juga: WWF Indonesia: Perdagangan Karbon Internasional Bisa Bawa Dampak Positif

Dalam diskusi panel bersama PLN dan Carbon Ethics, Sustainable Finance Specialist WWF-Indonesia Fiona Armintasari memaparkan bagaimana TNFD dapat membantu perusahaan memahami ketergantungan dan dampak mereka terhadap alam, serta risiko dan peluang yang muncul.

Sustainable Finance Specialist WWF-Indonesia, Fiona Armintasari, memaparkan konsep ekonomi nature-positive dalam sesi diskusi Lestari Summit 2025.Dok. WWF-Indonesia Sustainable Finance Specialist WWF-Indonesia, Fiona Armintasari, memaparkan konsep ekonomi nature-positive dalam sesi diskusi Lestari Summit 2025.

Fiona menegaskan bahwa pelaporan seperti TNFD tidak boleh dianggap sebagai tujuan akhir atau sekedar memenuhi kewajiban administrasi.

Sebaliknya, pelaporan itu harus menjadi panduan strategis bagi pelaku usaha dalam mengintegrasikan dan membuat keputusan yang berdampak langsung pada kelestarian alam, serta keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.

Panggung utama Lestari Summit 2025 di Jakarta, forum tahunan yang mengangkat kolaborasi lintas sektor menuju pembangunan berkelanjutan. Dok. WWF-Indonesia Panggung utama Lestari Summit 2025 di Jakarta, forum tahunan yang mengangkat kolaborasi lintas sektor menuju pembangunan berkelanjutan.

Pada kesempatan tersebut, WWF-Indonesia juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam menjaga keberlanjutan Bumi.

Pasalnya, menjaga alam adalah upaya dan investasi jangka panjang yang butuh peran semua pihak, terutama generasi muda.

Baca juga: Mengintip Pesan Lingkungan di Gelaran Ramah Bumi WWF Indonesia

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Pemerintah
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
LSM/Figur
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat 'Greenship Award 2025'
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat "Greenship Award 2025"
Swasta
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
LSM/Figur
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau