Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Hijau dari Tana Toraja: Inovasi Trichoderma Kembalikan Kesuburan Lahan Kopi

Kompas.com - 21/10/2025, 15:52 WIB
Amran Amir,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

TORAJA UTARA, KOMPAS.com - “Trichoderma bukan sekadar mikroba, tetapi sahabat tanah yang menghidupkan kembali kesuburan dan melindungi kopi Toraja dari penyakit akar.”

Statement itu menjadi penegasan gerakan semangat hijau dari Lembang Rinding Kila, Kecamatan Buntao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Melalui Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) 2025, para akademisi dan petani bersatu menumbuhkan harapan baru bagi pertanian kopi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, khususnya di Tana Toraja.

Program bertajuk “Inovasi Trichoderma untuk Pertanian Kopi Ramah Lingkungan Menuju Ketahanan Ekologi dan Ekonomi Berkelanjutan” ini menjadi titik temu antara keilmuan modern, kearifan lokal, dan kepedulian lingkungan, semuanya berpadu dalam satu tujuan: memperkuat akar petani Toraja.

Transfer Teknologi dari Kampus ke Petani

Ketua Tim Pendamping dari Universitas Halu Oleo, Prof. Muhammad Taufik, menyatakan pentingnya penerapan Good Agricultural Practices (GAP) berbasis bioteknologi lokal.

Program ini dijalankan bersama Tim Pelaksana Universitas Kristen Indonesia Toraja (UKI Toraja), yang terdiri atas Althon K. Pongtuluran, Rigel, dan Adewidar Marano.

Baca juga: Manfaat dan Cara Mengaplikasikan Trichoderma sp untuk Tanaman

Kolaborasi lintas universitas ini menjadi jembatan antara dunia akademik dan praktik lapangan, menghadirkan pengetahuan yang langsung diterapkan bersama petani.

Adewidar menjelaskan, pendekatan yang dilakukan berfokus pada transfer teknologi sederhana namun berdampak luas.

“Kami ajarkan petani membuat Trichoderma dari bahan lokal seperti dedak dan jagung giling. Dengan begitu, mereka bisa memproduksi sendiri biofungisida untuk lahan mereka,” ucap Adewidar, Selasa (21/10/2025).

Sementara itu, Althon menjelaskan sisi ekonomi dari inovasi Trichoderma yang memberi peluang usaha.

“Pertanian berkelanjutan tidak hanya menjaga bumi, tapi juga membuka peluang usaha baru dari bahan-bahan lokal yang dulunya tak bernilai,” ujar Althon.

Baca juga: Saat Sampah Membuka Mata, Cerita Nada dan Gerakan Hijau dari Rumah

Senada dengan itu, Rigel menilai Trichoderma sebagai simbol pertanian cerdas dan beretika.

“Ketika petani belajar memproduksinya sendiri, mereka tidak hanya menumbuhkan jamur bermanfaat, tetapi juga menumbuhkan kemandirian,” tutur Rigel.

Kolaborasi Nyata antara Ilmu Pengetahuan dan Budaya Lokal

Edi, Ketua Kelompok Tani Buntu Tille, mengaku kini lebih memahami hubungan erat antara tanah dan kehidupan; dampak positifnya mulai dirasakan.

“Sekarang kami sadar, menjaga tanah berarti menjaga masa depan. Kopi kami tumbuh lebih sehat dan hasil panen meningkat,” ungkapnya.

Dukungan juga datang dari pemerintah Lembang Rinding Kila, Toraja Utara.

Baca juga: Cara Menumbuhkan Trichoderma sp. dengan Mudah dan Murah

Kepala Lembang Rinding Kila, Saul Saleaka Patiung, mengapresiasi kolaborasi yang memperlihatkan sinergi nyata antara ilmu pengetahuan dan budaya lokal.

“Kami melihat ilmu hidup di kebun. Para dosen dan petani bekerja bersama, membawa perubahan nyata tanpa meninggalkan akar budaya,” terang Saul.

Inovasi Trichoderma di Toraja Utara kini menjadi contoh bagaimana ilmu dan kemanusiaan dapat berpadu di tanah tinggi Sulawesi.

Dari mikroba di tanah hingga biji kopi di cangkir dunia, kerja sama lintas universitas ini menunjukkan bahwa pemberdayaan sejati selalu tumbuh dari bumi dan kembali untuk bumi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kematian Prada HMN Belum Ada Kejelasan, Keluarga Dapat Informasi Korban Tewas Dianiaya Senior
Kematian Prada HMN Belum Ada Kejelasan, Keluarga Dapat Informasi Korban Tewas Dianiaya Senior
Makassar
Olahraga Padel Bangkit di Timur Indonesia, 200 Atlet Akan Ramaikan Turnamen Nasional di Makassar
Olahraga Padel Bangkit di Timur Indonesia, 200 Atlet Akan Ramaikan Turnamen Nasional di Makassar
Makassar
Pedagang di Makassar Bantah Purbaya: Pakaian Impor China yang Matikan Industri Lokal
Pedagang di Makassar Bantah Purbaya: Pakaian Impor China yang Matikan Industri Lokal
Makassar
Purbaya Larang Impor Pakaian Bekas, Pedagang di Makassar: Apa Lagi yang Mau Kami Jual?
Purbaya Larang Impor Pakaian Bekas, Pedagang di Makassar: Apa Lagi yang Mau Kami Jual?
Makassar
Ribuan Kosmetik di Sidrap Disita, Diduga Mengandung Merkuri, di Antaranya Impor dari Thailand
Ribuan Kosmetik di Sidrap Disita, Diduga Mengandung Merkuri, di Antaranya Impor dari Thailand
Makassar
Puluhan Relawan Geruduk Dapur MBG Takalar, Gaji Dipotong dan Lembur Tak Dibayar
Puluhan Relawan Geruduk Dapur MBG Takalar, Gaji Dipotong dan Lembur Tak Dibayar
Makassar
3 Pengurus PKBM di Luwu Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Bantuan Rp1,1 Miliar
3 Pengurus PKBM di Luwu Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Bantuan Rp1,1 Miliar
Makassar
Mobil yang Digunakan Perampok dan Dirusak Massa di Takalar Ternyata Milik Polisi
Mobil yang Digunakan Perampok dan Dirusak Massa di Takalar Ternyata Milik Polisi
Makassar
Ambulans yang Angkut Motor dan TV Ternyata Milik Puskesmas, Dinkes Gowa Beri Sanksi
Ambulans yang Angkut Motor dan TV Ternyata Milik Puskesmas, Dinkes Gowa Beri Sanksi
Makassar
Oknum Brimob Diduga Terlibat Pengeroyokan Palopo: Pelaku Belum Ditangkap, CCTV Gelap Hambat Identifikasi
Oknum Brimob Diduga Terlibat Pengeroyokan Palopo: Pelaku Belum Ditangkap, CCTV Gelap Hambat Identifikasi
Makassar
Geger Percobaan Perampokan di Takalar, Korban Sempat Disekap, Mobil Pelaku Hancur Diamuk Massa
Geger Percobaan Perampokan di Takalar, Korban Sempat Disekap, Mobil Pelaku Hancur Diamuk Massa
Makassar
Masuk Musim Hujan, Warga Palopo Diminta Waspada Ular dan Biawak Masuk Rumah, Mengapa?
Masuk Musim Hujan, Warga Palopo Diminta Waspada Ular dan Biawak Masuk Rumah, Mengapa?
Makassar
Sepekan Pencarian Kapal Ambulans di Selat Makassar Nihil, Operasi SAR Resmi Dihentikan
Sepekan Pencarian Kapal Ambulans di Selat Makassar Nihil, Operasi SAR Resmi Dihentikan
Makassar
Dinkes Gowa Benarkan Ambulansnya Angkut Motor dan TV, Kepala Dinas: Masih Penyelidikan
Dinkes Gowa Benarkan Ambulansnya Angkut Motor dan TV, Kepala Dinas: Masih Penyelidikan
Makassar
Semangat Hijau dari Tana Toraja: Inovasi Trichoderma Kembalikan Kesuburan Lahan Kopi
Semangat Hijau dari Tana Toraja: Inovasi Trichoderma Kembalikan Kesuburan Lahan Kopi
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau