Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamen P2MI Klaim Program MBG Dapat Tekan Angka Stunting di Indonesia

Kompas.com - 15/08/2025, 14:22 WIB
Febryan Kevin Candra Kurniawan,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani mengklaim bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat menekan angka stunting di Indonesia.

Hal itu disampaikan Christina saat meninjau pelaksanaan program MBG di SDN Ciracas 03, Jakarta Timur, Jumat (15/8/2025).

"Menekan angka stunting, karena diberikan kepada ibu hamil dan anak-anak masih kecil, tadi kami melihat langsung bagaimana menunya (menu MBG di SDN Ciracas 03)," kata Christina Aryani di SDN Ciracas 03, Jumat.

Baca juga: Warga Nilai Bansos Beras Lebih Bermanfaat Ketimbang Makan Bergizi Gratis

Ia menyebut, program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini bertujuan memperbaiki gizi anak-anak agar dapat tumbuh lebih sehat dan unggul.

Ia menilai program ini sangat penting agar kualitas gizi anak Indonesia meningkat sehingga dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

"(Jadi siswa) Tidak belajar dalam kondisi lapar, bisa lebih berkonsentrasi," kata Christina.

Christina menambahkan, sejumlah temuan di lapangan akan menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas program MBG pada masa mendatang.

“Kadang-kadang ada kasus, dan itu semua menjadi masukan. Kami juga mendorong masyarakat untuk menyampaikan jika ada temuan di lapangan,” jelasnya.

“Dari temuan itu, kita lakukan evaluasi dan perbaikan. Ini program jangka panjang dengan tujuan yang baik, sehingga kita semua bertanggung jawab untuk mendukung,” imbuhnya.

Baca juga: Prabowo Sanjung BGN Sudah Salurkan MBG ke 20 Juta Orang

Sebagai wakil menteri yang menangani pelindungan pekerja migran, Christina menilai program MBG juga merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap keluarga pekerja migran yang tinggal di Tanah Air.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Belum Tetapkan Angka, DPRD DKI Minta Publik Sabar Soal Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta
Belum Tetapkan Angka, DPRD DKI Minta Publik Sabar Soal Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta
Megapolitan
Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025
Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025
Megapolitan
Penampakan Blok M Hub, Tempat Relokasi Pedagang yang Angkat Kaki dari Plaza 2 Blok M
Penampakan Blok M Hub, Tempat Relokasi Pedagang yang Angkat Kaki dari Plaza 2 Blok M
Megapolitan
Apa Itu KTP Pink dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Apa Itu KTP Pink dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Megapolitan
Keterbatasan Lahan Sebabkan 4 Kelurahan di Jakut Belum Punya Septic Tank
Keterbatasan Lahan Sebabkan 4 Kelurahan di Jakut Belum Punya Septic Tank
Megapolitan
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Megapolitan
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Megapolitan
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Megapolitan
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
Megapolitan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Megapolitan
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
Megapolitan
Pagar Trotoar di Serpong Rusak Diduga karena Minim Perawatan
Pagar Trotoar di Serpong Rusak Diduga karena Minim Perawatan
Megapolitan
Pelaku Meninggal, Penyidikan Kasus Pembunuhan Bocah di Kebayoran Lama Dihentikan
Pelaku Meninggal, Penyidikan Kasus Pembunuhan Bocah di Kebayoran Lama Dihentikan
Megapolitan
Penampakan Puing Bekas Kebakaran yang Dipajang di Halte Jaga Jakarta
Penampakan Puing Bekas Kebakaran yang Dipajang di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Petisi Tolak Pecat Kompol Cosmas Capai Ratusan Ribu Tanda Tangan, Ini Kata Kompolnas
Petisi Tolak Pecat Kompol Cosmas Capai Ratusan Ribu Tanda Tangan, Ini Kata Kompolnas
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau