Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pengembalian Jam Tangan Mewah Ahmad Sahroni Usai Rumah Dijarah

Kompas.com - 02/09/2025, 05:36 WIB
Mohamad Bintang Pamungkas

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Jam tangan mewah bermerek Richard Mille milik anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni akhirnya dikembalikan setelah sempat diambil dalam peristiwa penjarahan di rumahnya, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Jam tangan Ahmad Sahroni tersebut ditaksir bernilai miliaran rupiah.

Kronologi Pengembalian Jam Tangan Ahmad Sahroni

Ketua RW 06 Kelurahan Kebon Bawang, Sugeng, mengonfirmasi bahwa pengembalian dilakukan pada Minggu (31/8/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.

Barang tersebut diserahkan langsung oleh orangtua pelaku kepada pihak Ahmad Sahroni.

“Sudah (dikembalikan). RT-RW sebagai saksi saja. Dari orangtuanya, langsung diserahkan kepada pihak Pak Sahroni, dalam hal ini adalah Bapak Imanuddin,” ujar Sugeng saat ditemui pada Senin (1/9/2025).

Sugeng hadir sebagai saksi dalam proses serah terima. Ia menyebut telah dibuat dokumen resmi berupa surat penyerahan yang ditandatangani pihak terkait.

“Saya juga kan tanda tangan di sini (di surat penyerahan) sebagai saksi. Ada surat penyerahannya juga ada,” jelasnya.

Baca juga: Dua Penjarah Rumah Sri Mulyani Pura-pura Kembalikan Barang

Menurut Sugeng, proses pengembalian berawal dari laporan orangtua pelaku yang datang kepadanya.

Dari situ, ia kemudian menghubungi pihak Ahmad Sahroni melalui perwakilannya.

“Dalam hal ini adalah si ibu (orangtua yang mengambil jam) melapor kepada saya, lalu saya menghubungkan ke Bapak Immanudin,” kata Sugeng.

Pelaku yang mengambil jam tangan tersebut diketahui merupakan warga Kebon Bawang, Jakarta Utara.

Baca juga: Jam Tangan Richard Mille Ahmad Sahroni yang Sempat Diambil Dikembalikan

Sugeng menjelaskan, setelah menerima laporan, ia berkoordinasi dengan pihak RT dan membawa orangtua pelaku ke kantor kelurahan untuk memfasilitasi penyerahan barang.

Sugeng menegaskan, dirinya hanya menyaksikan pengembalian jam tangan Richard Mille, sedangkan barang-barang lain milik Ahmad Sahroni yang disebut ikut diambil saat penjarahan tidak diketahuinya.

“Selain jam tangan, saya enggak tahu. Apa aja mungkin ada timnya ke sana, gitu. Yang saya saksikan (hanya jam tangan), kalau yang lain mungkin ada, cuman saya enggak menyaksikan,” tuturnya.

Baca juga: Rumah di Duren Sawit yang Didatangi Massa Ditinggali Mertua Uya Kuya

Kronologi Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni

Peristiwa penjarahan terjadi pada Sabtu (30/8/2025) sore, saat rumah Ahmad Sahroni didatangi sejumlah orang tidak dikenal.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pembunuh Bocah 11 Tahun di Pondok Pinang Tewas Usai Coba Bunuh Diri
Pembunuh Bocah 11 Tahun di Pondok Pinang Tewas Usai Coba Bunuh Diri
Megapolitan
Halte Jaga Jakarta Menyimpan Luka dan Harapan Warga Kota
Halte Jaga Jakarta Menyimpan Luka dan Harapan Warga Kota
Megapolitan
Ini Pendapat Warga Jika Pemerintah Penuhi 17+8 Tuntutan Rakyat
Ini Pendapat Warga Jika Pemerintah Penuhi 17+8 Tuntutan Rakyat
Megapolitan
Revisi Tunjangan DPRD Jakarta Masih Digodok, Dewan: Kalau Cepat-cepat, Salah Lagi
Revisi Tunjangan DPRD Jakarta Masih Digodok, Dewan: Kalau Cepat-cepat, Salah Lagi
Megapolitan
Waspada Macet Pagi dan Sore di Cibubur Saat Jambore Pramuka Muslim Sedunia
Waspada Macet Pagi dan Sore di Cibubur Saat Jambore Pramuka Muslim Sedunia
Megapolitan
Belum Tetapkan Angka, DPRD DKI Minta Publik Sabar Soal Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta
Belum Tetapkan Angka, DPRD DKI Minta Publik Sabar Soal Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta
Megapolitan
Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025
Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025
Megapolitan
Penampakan Blok M Hub, Tempat Relokasi Pedagang yang Angkat Kaki dari Plaza 2 Blok M
Penampakan Blok M Hub, Tempat Relokasi Pedagang yang Angkat Kaki dari Plaza 2 Blok M
Megapolitan
Apa Itu KTP Pink dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Apa Itu KTP Pink dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Megapolitan
Keterbatasan Lahan Sebabkan 4 Kelurahan di Jakut Belum Punya Septic Tank
Keterbatasan Lahan Sebabkan 4 Kelurahan di Jakut Belum Punya Septic Tank
Megapolitan
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Megapolitan
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Megapolitan
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Megapolitan
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
Megapolitan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau