Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan dan Ada Pengangkutan Tanah, Jalan TB Simatupang Jadi Licin Berlumpur

Kompas.com - 02/11/2025, 18:32 WIB
Lidia Pratama Febrian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ruas Jalan TB Simatupang menuju arah Jalan Pasar Minggu Raya, Jakarta Selatan, dipenuhi sisa tanah liat dan bebatuan kerikil yang menutupi jalan, sore ini. 

Pantauan Kompas.com di lokasi, Minggu (2/11/2025), sumber utama masalah ini berasal dari aktivitas pengangkutan material tanah yang dilakukan oleh sebuah perusahaan swasta di kawasan tersebut.

Jalan utama sepanjang 50 meter dari titik pengangkutan hingga halte busway Graha Simatupang dipenuhi lapisan tebal sisa tanah.

Ketika hujan turun, jalan menjadi licin dan berlumpur, tampak dari jejak ban kendaraan yang melewatinya.

Selain itu, trotoar di depan pintu masuk area pengangkutan terlihat rusak dan berantakan.

Kondisi tersebut memaksa pejalan kaki berjalan di badan jalan utama.

Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas di TB Simatupang Resmi Berakhir Hari Ini

Fadli, staf lapangan proyek tersebut, mengakui kondisi jalan berlumpur itu sudah terjadi selama 10 hari terakhir.

“Kondisi seperti ini sudah 10 hari. Kami selalu membersihkan area ini. Truk tangki air kami kerahkan setiap malam untuk menyiram jalan setelah pengangkutan selesai,” ujar Fadli saat ditemui di lokasi, Minggu (02/11/2025).

Ia menegaskan, aktivitas pengangkutan tanah tersebut dilakukan oleh pihak swasta, bukan kegiatan penggalian milik Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.

“Bukan dari dinas, ini emang pas pengangkutan tanah dengan truk jadi berserakan di area jalan. Tapi langsung kita bersihkan, namun di malam hari karena melihat aktivitas jalan yang padat,” tutur dia.

Menurutnya, kegiatan pengangkutan akan berlangsung sekitar satu bulan.

Baca juga: Lalu Lintas di Jalan TB Simatupang Kembali Lancar, Warga Minta Tak Ada Galian Lagi

Pihaknya juga berjanji untuk menjaga kebersihan jalan dengan pembersihan rutin setiap hari.

“Satu bulan, nanti sudah selesai semua pengerjaan,” ujarnya.

Meski sudah ada upaya pembersihan, pengguna jalan mengeluhkan kondisi yang tetap kotor dan licin.

Mereka berharap pihak perusahaan dan instansi terkait melakukan penanganan lebih serius, termasuk pembersihan di siang hari agar material tanah tidak menumpuk kembali.

“Kalau malam disiram, paginya tetap kotor lagi karena truk terus keluar masuk. Bahaya banget buat motor,” kata Fila (30), salah satu pengendara di area kawasan tersebut.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Dina (28), seorang pejalan kaki yang setiap hari melintasi kawasan tersebut untuk menuju halte busway.

“Trotoarnya rusak dan becek, jadi terpaksa jalan di pinggir jalan. Kadang harus nunggu mobil lewat dulu, takut kenapa-kenapa. Harusnya jangan sampai mengganggu pengguna jalan ya,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari pihak Pemerintah Kota Jakarta Selatan maupun Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta terkait pengawasan kebersihan jalan umum di lokasi tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Program Pemutihan Pajak di Samsat Ciputat Capai 300.000 Kendaraan
Program Pemutihan Pajak di Samsat Ciputat Capai 300.000 Kendaraan
Megapolitan
Pencari Kerja Padati Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki
Pencari Kerja Padati Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki
Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku yang Bacok Dua Korban Saat Tawuran di Depok
Polisi Tangkap Tiga Pelaku yang Bacok Dua Korban Saat Tawuran di Depok
Megapolitan
Kapolda Metro Beri Penghargaan ke Ojol yang Gagalkan Pencurian Motor di Cakung
Kapolda Metro Beri Penghargaan ke Ojol yang Gagalkan Pencurian Motor di Cakung
Megapolitan
Dikelilingi Kompleks Perumahan Elite, Warga Gang Kelinci Puluhan Tahun BAB di Kali
Dikelilingi Kompleks Perumahan Elite, Warga Gang Kelinci Puluhan Tahun BAB di Kali
Megapolitan
Hari Keempat, Banjir Masih Rendam Jati Padang Imbas Tanggul Baswedan Jebol
Hari Keempat, Banjir Masih Rendam Jati Padang Imbas Tanggul Baswedan Jebol
Megapolitan
Naik KRL hingga MRT Kini Bisa Pakai QRIS, Cukup dengan Tap Ponsel
Naik KRL hingga MRT Kini Bisa Pakai QRIS, Cukup dengan Tap Ponsel
Megapolitan
Ganggu Laju Bus dan Membahayakan, Masyarakat Dilarang Lari di Jalur Transjakarta
Ganggu Laju Bus dan Membahayakan, Masyarakat Dilarang Lari di Jalur Transjakarta
Megapolitan
Ironi Warga Gang Kelinci Kemanggisan, Masih Buang Air Besar di Kali
Ironi Warga Gang Kelinci Kemanggisan, Masih Buang Air Besar di Kali
Megapolitan
Bau yang Tak Pernah Hilang dari Rorotan...
Bau yang Tak Pernah Hilang dari Rorotan...
Megapolitan
Transjakarta Sesalkan Peserta Lari Masuk Jalur Busway: Berbahaya, Merugikan Pelanggan
Transjakarta Sesalkan Peserta Lari Masuk Jalur Busway: Berbahaya, Merugikan Pelanggan
Megapolitan
Atasi Macet dan Parkir Minim, Konektivitas JIS–Ancol Perlu Dipercepat
Atasi Macet dan Parkir Minim, Konektivitas JIS–Ancol Perlu Dipercepat
Megapolitan
Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Akan Diresmikan 15 November 2025
Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Akan Diresmikan 15 November 2025
Megapolitan
20 Anak Sakit Akibat Uji Coba RDF Rorotan, Warga Desak Audiensi dengan Pramono
20 Anak Sakit Akibat Uji Coba RDF Rorotan, Warga Desak Audiensi dengan Pramono
Megapolitan
Penyebab Sopir Angkot Protes dan Mikrotrans JAK41 Berhenti Sementara
Penyebab Sopir Angkot Protes dan Mikrotrans JAK41 Berhenti Sementara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat