JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah pesatnya minat masyarakat terhadap investasi aset digital, platform investasi Kripto PT Pintu Kemana Saja (Pintu) berkomitmen untuk mendorong literasi mengenai aset kripto serta teknologi blockchain di Indonesia.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Pintu menggelar program Pintu Goes to Office dengan tema Crypto Office Hour berkolaborasi dengan PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) selaku penyedia jasa pembayaran berbasis server.
Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin, mengungkapkan, pihaknya terus memperluas program edukasi dan literasi aset kripto ke semua kalangan, salah satunya dengan mengambil inisiatif dengan mengadakan program edukasi dan literasi langsung ke berbagai perusahaan.
Baca juga: Pasar Kripto dan Saham AS Tertekan, Investor Tunggu Katalis Positif
"Program Pintu Goes to Office merupakan yang pertama kali kami adakan dan kami mengapresiasi LinkAja yang telah membuka kolaborasi baik ini. Kami harap kegiatan ini dapat memberikan perspektif dan pemahaman lebih lanjut mengenai apa itu aset kripto dan teknologi di baliknya,” kata Timotius dalam siaran pers, Jumat (14/3/2025).
Sementara itu, CEO LinkAja Yogi Rizkian Bahar, menyambut baik program Pintu Goes to Office.
“Sebagai perusahaan yang turut bergerak di bidang finansial, kami mengapresiasi kehadiran rekan-rekan Pintu dalam membagikan wawasan seputar aset kripto. Program Pintu Goes to Office menurut kami sangat edukatif mengingat diskusi mengenai bitcoin dan aset crypto terus berkembang pesat di publik, apalagi pada generasi muda yang haus akan ilmu dan informasi baru," tutur Yogi.
"Maka dari itu, program yang diadakan oleh PINTU menjadi kesempatan baik bagi kami di LinkAja untuk belajar tentang aset kripto langsung dari pakarnya. Kami percaya bahwa kolaborasi ini dapat memperkaya perspektif kami, utamanya dalam menghadapi transformasi digital di industri fintech," terang dia.
Baca juga: Pintu Tingkatkan Literasi dan Edukasi Kripto untuk Mahasiswa
Menurut data dari perusahaan kripto Triple-A, jumlah pemilik aset kripto secara global telah mencapai 560 juta orang pada tahun 2024.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya