JAKARTA, KOMPAS.com – Nikel merupakan salah satu logam strategis yang semakin diburu dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena perannya dalam industri kendaraan listrik (EV).
Nikel dibutuhkan untuk memproduksi baterai lithium-ion berkapasitas tinggi serta digunakan secara luas dalam pembuatan baja tahan karat.
Seiring meningkatnya permintaan global, Indonesia semakin menunjukkan dominasinya sebagai produsen nikel terbesar dunia.
Baca juga: Dinas Pariwisata Raja Ampat Minta Tambang Nikel Dihentikan Demi Alam
Data GlobalData mencatat, dari 10 tambang nikel terbesar di dunia berdasarkan volume produksi tahun 2023, lima di antaranya berada di Indonesia.
Dilansir dari mining-technology, berikut adalah daftar 10 tambang nikel terbesar dunia berdasarkan data GlobalData:
Negara: Indonesia
Produksi 2023: 516.700 ton
Pemilik: Tsingshan Holding Group
Proyek tambang nikel terbesar di dunia ini berada di Maluku, Indonesia. Tambang terbuka ini mulai beroperasi sebagai tambang greenfield dan diperkirakan akan terus beroperasi hingga tahun 2069.
Lokasi ini menjadi pusat produksi nikel utama bagi raksasa baja tahan karat asal Tiongkok, Tsingshan Group.
Negara: Indonesia
Produksi 2023: 95.180 ton
Pemilik: Ningbo Lygend Mining
Masih dari wilayah Maluku Utara, proyek ini menggunakan teknologi hydrometallurgy dengan proses pelindian asam bertekanan tinggi (HPAL).
Tambang nikel ini juga menjadi bagian penting dari rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik global.
Baca juga: Bahlil Diteriaki Penipu di Sorong, Warga Adat Protes Tambang Nikel di Raja Ampat